Selain Riwayat Keluarga, Jenis Kelamin dan Ras Pengaruhi Risiko Asma Anak

Selasa, 18 Mei 2021 | 15:30 WIB
Selain Riwayat Keluarga, Jenis Kelamin dan Ras Pengaruhi Risiko Asma Anak
Ilustrasi anak penderita asma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang terbit di JAMA Pedriatics tentang asma di masa kanak-kanak menemukan bahwa riwayat keluarga, ras, dan jenis kelamin berkaitan dengan banyaknya anak-anak yang menderita asma.

Studi yang dipimpin oleh Henry Ford Health System ini menunjukkan anak yang orangtuanya juga punya riwayat asma berisiko dua hingga tiga kali lebih tinggi menderita penyakit yang sama, kebanyakan diketahui di usia empat tahun.

"Temuan ini membantu kami untuk lebih memahami kelompok anak-anak mana yang paling rentan terhadap asma di tahun pertama kehidupan mereka," kata Christine Cole Johnson, Ph.D., MPH, ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat di Henry Ford.

"Kami sekarang dapat menggunakan informasi ini untuk mengembangkan intervensi bagi anak-anak yang berisiko tinggi," lanjutnya, dilansir Medical Xpress.

Baca Juga: Suami Joanna Alexandra Sempat Covid-19, Ini Cara Penderita Asma Jaga Diri

Penelitian ini berdasarkan analisis terhadap lebih dari 12 ribu anak yang lahir antara 1980 hingga 2014. Data dikumpulkan dari 31 studi kohort penderita asma pada masa kanak-kanak di 30 negara bagian AS dan Puerto Rico.

Ilustrasi penderita asma. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi penderita asma. (Sumber: Shutterstock)

Pengumpulan data juga didasarkan diagnosis asma pada anak dan mencakup riwayat asma dalam keluarga, jenis kelamin, ras, suku, tahun lahir dan pendidikan ibu. Jenis kelamin peserta studi hampir sama, 51% laki-laki dan 49% perempuan.

Studi ini didanai oleh Institut Kesehatan Nasional AS. Untuk lebih jelasnya, hasil dari studi adalah:

  1. Anak-anak yang keluarganya punya riawayat asma memiliki peningkatan risiko hingga dua kali lipat pada usia empat hingga 14 tahun.
  2. Anak laki-laki dengan riwayat keluarga asma memiliki risiko asma lebih tinggi dibanding anak perempuan di kehidupan awal. Pada usia 14 tahun tingkat kejadiannya hampir sama.

"Kami berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan penyedia layanan kesehatan untuk mengobati penderita secara lebih baik, atau bahkan mencegah asma pada anak-anak," pungkas Aruna Chandran, MD, MPH, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Bloomberg Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Seperti Rina Gunawan, Penderita Asma Rentan Kena Covid-19 & Komplikasinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI