Studi: Bayi Laki-Laki Prematur Bisa Menua Lebih Cepat saat Dewasa

Selasa, 18 Mei 2021 | 13:15 WIB
Studi: Bayi Laki-Laki Prematur Bisa Menua Lebih Cepat saat Dewasa
Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi laki-laki yang beratnya kurang dari 1 kilogram saat lahir cenderung lebih cepat menua saat dewasa. Hal ini dinyatakan dalam studi yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics.

Melansir dari Medicinenet, peneliti Kanada telah mengikuti sekelompok bayi dengan berat lahir sangat rendah (ELBW) dan bayi dengan berat badan normal sejak 1977. Ketika peserta berusia awal 30-an, para peneliti membandingkan gen dari 45 bayi ELBW dengan 47 bayi yang berat lahirnya normal.

Setelah memperhitungkan masalah kesehatan yang dapat memengaruhi, para peneliti menemukan bahwa setidaknya secara biologis anak laki-laki prematur lima  tahun menua lebih cepat dari anak laki-laki yang lahir  dengan berat badan normal. Perbedaan ini tidak ditemukan pada anak perempuan.

"Meskipun tidak jelas mengapa penuaan biologis yang dipercepat terlihat pada anak-anak ELBW, ini menunjukkan bahwa paparan prenatal memainkan peran penting dalam penuaan," kata penulis pertama Dr. Ryan Van Lieshout, seorang profesor psikiatri dan ilmu saraf perilaku di Universitas McMaster di Hamilton, Ontario.

Baca Juga: Bayi Prematur Membutuhkan Perawatan Khusus, Ini Alasannya

Ilustrasi Bayi Prematur. (Shutterstock)
Ilustrasi Bayi Prematur. (Shutterstock)

Timnya mencatat bahwa tingkat penuaan dapat dipengaruhi oleh tekanan biologis di dalam rahim dan di unit perawatan intensif saat  baru lahir.

"Ini tentu saja menyoroti kebutuhan untuk memantau kesehatan bayi prematur sepanjang hidup mereka dan lebih banyak penelitian lanjutan perlu dilakukan," katanya dalam rilis berita universitas. 

"Mengoptimalkan kesehatan selama masa dewasa termasuk pola makan seimbang, menghindari rokok, tidur dan olahraga yang tepat, manajemen stres, stimulasi mental dan pengembangan jaringan sosial yang kuat diperlukan," kata Van Lieshout.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI