Suara.com - Hingga hari keempat pascaperayaan Hari Raya Idulfitri, perkembangan kasus Covid-19 diklaim masih terkendali.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Senin (17/5), kasus aktif nasional masih diangka 5,3 persen, lebih rendah dibanding secara global yang sebesar 11,09 persen.
Airlangga menambahkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 juga telah mencapai 92 persen, lebih tinggi dari kasus kesembuhan global yaitu 86,83 persen.
Ia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 nasional bahkan mengalami penurunan sebanyak 48,6 persen dari puncak kasus pada 5 Februari lalu.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid, Walkot Bekasi Minta Tracing di Tingkat RT RW
Kasus aktif turun 7.595 dalam satu pekan terakhir dengan saat ini berada dalam kisaran 90.800. Namun, ada 15 provinsi yang kasus aktifnya meningkat, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
"Dibanding pekan pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren meningkat dan kita memonitor mobilitas penduduk pascalibur lebaran dari Sumatera ke Jawa," kata Airlangga.
Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit secara nasional juga dinilai relatif rendah yaitu 29 persen.
Namun, ada beberapa wilayah yang masih tinggi. Yakni Sumatera Utara 57 persen, Riau 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, dan Lampung 38 persen.
Meski masih dianggap aman, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap menyiapkan antisipasi potensi lonjakan kasus dan mutasi Covid-19 yang ditemukan di daerah.
Baca Juga: Puluhan Warga Positif Covid-19, Satu Masjid di Perumahan Kota Malang Tutup
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa momen libur panjang seperti saat lebaran bisa berpotensi terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 30 hingga 80 persen.
Hingga saat ini, tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 sebanyak 70 ribu dengan keterisian mencapai 20 ribu.
"Jadi masih ada buffer cadangan sebanyak 50 ribu atau 250 persen dari keterisian tempat tidur isolasi," ujar Menkes Budi.
Adapun untuk ICU, Menkes Budi menyebut, Indonesia memiliki 7.500 tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19. Hingga kemarin, yang sudah terisi sebanyak 2.500 kamar.
"Mudah-mudahan pasca Lebaran libur panjang kenaikannya tidak akan setinggi itu. Sehingga cadangan untuk tempat tidur baik isolasi maupun ICU tidak usah sampai penuh," kata Menkes.
Dia juga memastikan, obat-obatan telah dilengkapi dan stok di rumah sakit dipastikan aman. Demikian juga tenaga-tenaga kesehatan sudah dipersiapkan.
Terkait ditemukan dua mutasi baru virus Corona di Jawa Timur, Menkes Budi meminta semua pihak terkait di tingkat daerah hingga pusat untuk memastikan peningkatan pelacakan terhadap pasien positif Covid-19.
Dua mutasi virus tersebut teridentifikasi berasal dari Afrika Selatan dan yang lainnya dari London yang dibawa pekerjaan migran Indonesia yang datang dari Malaysia.
"Tingkat penularan dari dua mutasi virus ini lebih cepat jika dibandingkan dengan sebelumnya," katanya.
Ia meminta masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).