Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meningkatkan status varian baru virus corona India sebagai varian perhatian, karena telah menjadi ancaman baru yang mengkhawatirkan.
Para ilmuwan di seluruh dunia mengkhawatirkan varian baru virus corona ini karena biologi mereka yang ditingkatkan. Mereka juga telah mengidentifikasi beberapa mutasi yang berkaitan dengan varian baru virus corona tersebut.
Sama halnya dengan varian virus corona Afrika Selatan, Brasil, dan Inggris. Varian baru virus corona Inggris juga mengadopsi mutasi baru yang membuatnya lebih mudah menular dan bisa menghindari sistem kekebalan.
Salah satu penyebab varian virus corona India terbukti lebih mudah menular, karena memilik dua mutasi yang berbahaya. Para ahli pun telah memberi varian baru virus corona India ini dengan sebutan resmi B.1.617.
Baca Juga: SAGE: Varian Virus Corona India 50 Persen Lebih Menular dari Varian Inggris
Dalam varian virus corona B.1.617, terdapat beberapa mutasi yang dua di antaranya telah menjadi perhatian khusus. Dua mutasi itu disebut L452R dan E484Q, mereka telah membuat beberapa orang menjuluki B.1.617 sebagai mutan ganda.
Para ilmuwan Pertama kali mendeteksi L452R, mutasi protein lonjakan virus dalam varian virus corona California. Pada virus California inilah, perubahan itu membuatnya 20 persen lebih mudah ditularkan daripada strain Covid-19 dasar.
Otoritas Kesehatan belum mengonfirmasi banyaknya B.1.617 yang bisa menular. Para ilmuwan ini telah mendeteksi mutasi lain yang disebut E484Q pada varian virus corona Brasil dan Afrika Selatan.
Mutasi ini juga dikenal sebagai escape mutation, E484Q ini memunginakan virus menghindari pertahanan sistem kekebalan. Mutasi itulah yang menimbulkan kekhawatiran, karena bisa menghindari antibodi yang terbentuk dari vaksinasi.
Tapi dilansir dari Express, European Medicines Agency (EMA) tetap yakin vaksin Covid-19 masih berfungsi mengatasi varian virus corona India. Ia juga melihat bukti yang menjanjikan bahwa vaksin Covid-19 mRNA mampu menetralkan varian tersebut.
Baca Juga: Pakar: Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Varian Virus Corona India