Suara.com - Endometriosis merupakan suatu kondisi di mana jaringan endometrium yang membentuk lapisan rahim tumbuh di luar rahim, misalnya di saluran tubam ovarium dan kandung kemih.
Pada sebagian besar penderitanya, kondisi tersebut menyebabkan peradangan dan pembengkakan, terutama sebelum dan selama menstruasi.
Endometriosis dapat memengaruhi kehidupan seks, namun ini tidak terjadi pada semua penderitanya. Ini tergantung pada letak implan endometrium berada di panggul.
"Jika implan berada di saraf, ligamen, dan jaringan yang meregang saat berhubungan seks, rasa sakitnya bisa sangat parah, seringkali tak tertahankan," kata Sherry A. Ross, MD, penulis, ob-gyn, dan pakar kesehatan wanita di Santa Monica, California.
Baca Juga: 5 Mitos Bercinta Saat Hamil, Banyak Pasangan Masih Percaya
Meski begitu, ada beberapa cara untuk mengatasinya dan penderita tetap bisa berhubungan seksual. Berikut beberapa tips yang dilansir dari laman Health:
1. Memberi tahu pasangan
Ross mengatakan ini sangat penting, sebab ada kemungkinan endometriosis mengganggu keintiman.
"Semakin banyak pasangan diberitahu tentang rasa sakit dan ketidaknyamanan yang Anda alami, semakin mudah baginya untuk mendukung dan membantu menemukan cara alternatif untuk mengatasinya," ujar Ross.
2. Jaga penetrasi tetap dangkal
Baca Juga: Kiper Timnas Wanita Rusia: Bercinta Sebelum Laga, Normal untuk Pemain Putri
Beberapa penderita endometriosis mengatakan penetrasi yang dalam menyebabkan rasa sakit. Jadi, lebih baik pertahankan posisi seks yang lebih dangkal dan mengurangi tekanan pada area panggul yang mengandung jaringan endometrium.
Posisi awal yang baik adalah bertatap muka dengan sang wanita di atas (woman on top), yang memungkinkannya mengontrol kecepatan dan kedalaman penetrasi.
3. Foreplay
Penetrasi bukan satu-satunya aktivitas seksual yang dapat memuaskan kedua pasangan.
Ross merekomendasikan untuk mengeksplorasi kegiatan lainnya, seperti masturbasi, stimulasi oral, pijat, dan atau mainan seks tanpa penetrasi.
4. Gunakan pelumas
Meski endometriosis tidak selalu mengakibatkan kurangnya lubrikasi alami, kecemasan tentang rasa sakit saat berhubungan seksl dapat membuat penderitanya lebih sulit terangsang.
Karenanya, menggunakan pelumas dapat meringankan gejala dan merilekskan tubuh serta pikiran penderitanya.