Suara.com - Sebuah penelitian menemukan orang yang merokok vape lebih mungkin menderita asma. Boffins telah membandingkan data dari 17 ribu orang dan menemukan risiko asma pada pengguna rokok elektrik atau vape 19 persen lebih tinggi.
Profesor Teresa To, yang memimpin tim peneliti Kanada, mengatakan semua orang harus meningkatkan kesadaran tentang efek kesehatan berbahaya dari vaping dan harus mulai menghentikannya.
"Studi kami menemukan risiko asma yang jauh lebih tinggi di antara mereka yang menggunakan rokok elektrik atau vape. Mereka juga memiliki masalah kesehatan mental yang lebih buruk 15 persen," jelas Teresa To dikutip dari The Sun.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan vape telah meningkatkan risiko serangan asma sebesar 24 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa vaping telah dilarang di Inggris awal tahun 2021 ini.
Baca Juga: SAGE: Varian Virus Corona India 50 Persen Lebih Menular dari Varian Inggris
Pemerintah Inggris pun sedang melakukan peninjauan sendiri mengenai risiko penggunaan vape atau rokok elektrik pada kesehatan.
Perbedaan kandungan vape vs rokok tembakau
Dilansir dari Hellosehat, vape atau rokok elektrik dengan rokok tembakau memiliki kandungan yang cukup berbeda. Tapi, kedua jenis rokok itu tetap tidak baik untuk kesehatan.
1. Rokok tembakau
Rokok tembakau dan asapnya mengandung berbagai jenis bahan kimia berbahaya, antaranya asetaldehida, aseton, arsenic, acrolein, ammonia, benzene, cadmium, kromium, formaldehyde, nitrosamines, toluene, tar dan karbon monoksida.
Baca Juga: Pakar: Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Varian Virus Corona India
Semua kandungan bahan kimia itulah yang membuat rokok tembakau sangat berbahaya ketika terhirup oleh tubuh. Karena itu pula tubuh akan mengalami beragam reaksi tubuh yang bisa dirasakan setelah Anda mulai berhenti merokok.
Selain semua bahan kimia itu, ada satu kandungan rokok tembakau yang tak kalah berbahay dari kandungan lainnya. Senyawa itu disebut nikotin. Nikotin adalah senyawa yang membuat orang ingin terus merokok lagi dan lagi.
Nikotin juga merupakan senyawa candu yang ada di dalam rokok. Senyawa ini akan mencapai otak dalam waktu 15 detik setelah dihirup. Selain di dalam rokok, nikotin juga ditemukan dalam insektisida.
Senyawa nikotin inilah yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin. Jika Anda membandingkan kadarnya di dalam vape dan rokok tembakau. kandungan nikotin dalam rokok tembakau biasanya jauh lebih banyak.
2. Vape
Cairan vape biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, perasa dan bahan kimia lainnya. Tapi, asap vape atau aerosolnya mengandung zat-zat kimia berbahaya yang sama seperti asap rokok tembakau.
Uap yang keluar ini bukanlah uap air biasa. Uap pada vape punya berbagai zat yang biasanya membuat ketagihan dan menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan kanker.
Menurut American Cancer Society, bahan-bahan kimia yang biasanya terkandung dalam vape dan asapnya adalah nikotin, volatile prganic compounds (VOC), bahan kimia perasa dan formaldehyde.