Semuanya Serba Tercemar, Begini Gambaran Dampak Perubahan Iklim pada 2050

Sabtu, 15 Mei 2021 | 11:50 WIB
Semuanya Serba Tercemar, Begini Gambaran Dampak Perubahan Iklim pada 2050
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan iklim seiring waktu akan semakin mambahayakan kehidupan semua makhluk hidup. Ilmuwan telah membuat skenario terburuk dari perubahan iklim, yakni yang mungkin terjadi pada 2050 mendatang.

Udara tercemar, membuat kita semua batuk. Kita harus memeriksa kualitas udara terlebih dahulu sebelum membuka jendela.

Saat pergi keluar, mata akan berair dan kita harus memakai masker setiap hari. Jika hari sedang buruk, kita harus memakai masker berteknologi tinggi, itu pun jika mampu membelinya.

Tergantung tempat tinggal, suhu bisa mencapai 60 derajat Celcius selama lebih dari sebulan setiap tahun. Di toilet umum, kita harus membayar mahal hanya untuk mengganti air.

Ada beban mental untuk hidup di dunia yang terasa seperti rintangan berbahaya. Orang-orang merasa putus asa dan membenci generasi sebelumnya karena kurangnya tindakan pencegahan.

Gambaran perubahan iklim (Instagram/wmo_omm)
Gambaran perubahan iklim (Instagram/wmo_omm)

Skenario kasus terburuk ini adalah bagaimana kehidupan akan terjadi jika tidak ada kemajuan yang dibuat dalam memperlambat efek rumah kaca untuk mengurangi perubahan iklim, menurut Christiana Figueres dan Tom Rivett-Carnac dalam bukunya berjudul "The Future We Choose: The Stubborn Optimist’s Guide to the Climate Crisis".

Untuk menghindari masa depan seperti itu, Figueres dan Rivett-Carnac, dua arsitek utama Perjanjian Paris, mengatakan dunia harus memangkas setengah emisi gas rumah kaca setiap 10 tahun.

"Jadi pengurangan 50 persen pada 2030, 50 persen lagi pada 2040, 50 persen lagi pada 2050," kata Rivett-Carnac, dilansir CNBC.

Apabila hal itu dilakukan, masa depan pada 2050 akan menjadi sangat berbeda.

Baca Juga: Demi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca, Sarana Jaya Bagikan Ribuan Lidah Mertua

"Jika kita dapat mendekarbonisasi ekonomi kita dengan cepat, mendekati nol pada pertengahan abad, kita dapat memelihara planet yang layak huni dan ekonomi yang dinamis pada saat yang sama," ujar Michael E. Mann, profesor ilmu atmosfer di Penn State.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI