Sering Kelepasan Nonton Instagram Story, Waspada Kesehatan Mental

Rabu, 12 Mei 2021 | 03:30 WIB
Sering Kelepasan Nonton Instagram Story, Waspada Kesehatan Mental
Ilustrasi Instagram Story. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei dari Facebook mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama orang menggunakan fitur Instagram story adalah untuk melihat apa yang orang lain lakukan. Menurut hasil survei, mereka mencari konten langsung dan yang belum diedit. Sayangnya, ketagihan melihat insta story bisa berefek pada kesehatan mental.

“Kita terpaksa menonton secara berlebihan. Fakta bahwa instagram story dengan cepat membuatnya semakin menarik untuk ditonton satu per satu,” kata Dr. Raffaello Antonino, psikolog konseling dan direktur klinis serta pendiri Therapy Central seperti yang dikutip dari Healthline.

“Ini berpotensi membuat kita terjebak dalam lingkaran setan di mana kita merasa percaya diri hanya jika memposting diri kita yang sempurna,” kata Antonino.

Filter Instagram story mengarahkan kita untuk menghabiskan waktu berjam-jam membandingkan apa yang bisa dan tidak bisa kita tampilakn.  

Baca Juga: Buat Menu Berkaitan dengan Penyakit Mental, Kafe Ini Buat Warganet Meradang

“Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia telah menceritakan kepada saya, berbagi bahwa mereka malu memposting foto diri mereka sendiri tanpa menggunakan filter,” kata Leela Magavi psikiater dan direktur medis regional untuk Komunitas Psikiatri.

"Saya telah menilai remaja, pria, dan wanita yang telah mendiskusikan gagasan melakukan operasi plastik agar lebih terlihat seperti versi diri mereka yang difilter," imbuhnya. 

Ilustrasi Instagram. [Solen Feyissa/Unsplash]
Ilustrasi Instagram. [Solen Feyissa/Unsplash]

Menurut Magavi, menonton instagram story orang lain dapat menciptakan perasaan keterhubungan yang palsu dan sementara yang tidak dan tidak dapat menggantikan berbicara secara langsung. 

“Seiring waktu ini dapat membuat perasaan kesepian yang melemahkan,” imbuhnya.

Dalam hal ini, Antonino mengatakan kunci untuk mencapai keseimbangan yang sehat adalah dengan menyadari dampak media sosial terhadap kita di tingkat pribadi.

Baca Juga: Sedang Jalan-jalan, Seorang Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 3 Pria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI