Suara.com - Komedian Sapri Pantun meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pada 18.30 WIB di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Tangerang, akibat menderita diabetes.
Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi pria 49 tahun tersebut menurun, bahkan, kadar gula Sapri sempat mencapai 1.1.43 mg/dL.
Hal itu membuat kedua kakinya mengalami penyumbatan darah. Hingga kulit di bagian bawah hingga telapak kakinya telah menghitam.
Kadar gula darah yang melebihi 600 selama berjam-jam dianggap sangat berbahaya. Kadar gula yang sangat tinggi dapat menyebabkan ketoasidosis, kondisi di mana tubuh mulai menggunakan lemak untuk dijadikan energi.
Baca Juga: Meninggal Dunia Akibat Diabetes, Ini Profil Sapri Pantun
Menurut Livestrong, ketoasidosis dapat menyebabkan koma dan kematian, sebab keton beracun mulai diproduksi pada kondisi ini.
Keton merupakan produk sampingan asam dari pemecahan kemak. Kadarnya dapat diukur di dalam urin.
Kadar gula darah menjadi sangat tinggi akibat tubuh yang tidak memiliki cukup insulin, yang diproduksi di pankreas.
Ketika keton berkembang di dalam tubuh, hati memproduksi lebih banyak glukosa untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi tanpa insulin, kadar gula darah terus meningkat.
Tingginya kadar gula darah atau hiperglikemia juga dapat disebabkan oleh pankreatitis akut. Gejala awalnya adalah sering buang air kecil yang menyebabkan dehidrasi dan rasa haus berlebihan.
Baca Juga: Sapri Sakit Diabetes, Melaney Ricardo Ingat Dulu Kepalanya Banyak Luka
Gula darah lebih dari 600 selama berjam-jam juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, lemas, kebingungan dan penurunan tingkat kesadaran.
Kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan pembengkakan di otak atau edema serebral. Komplikasi lainnya dapat berupa kerusakan organ akibat tekanan darah rendah, serangan jantung dan gagal ginjal.
Perawatan yang tepat untuk kadar gula darah yang sangat tinggi sangat penting untuk mencegah komplikasi. Insulin dan cairan infus diperlukan untuk menormalkan kadar glukosa.