Studi: Pria dengan Gen Kepala Botak Lebih Berisiko Kena Covid-19 Parah

Selasa, 11 Mei 2021 | 11:54 WIB
Studi: Pria dengan Gen Kepala Botak Lebih Berisiko Kena Covid-19 Parah
Ilustrasi Pria Botak (Pixabay/StockSnap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Telah lama diketahui bahwa Covid-19 berpotensi lebih parah pada laki-laki ketimbang perempuan. Namun studi baru menunjukkan bahwa gen penyebab kerontokan rambut atau botak pada pria juga bisa memperparah Covid-19.

Melansir dari Medicinenet, tim peneliti Amerika Serikat pertama kali melihat hubungan antara gen dan keparahan Covid-19.

Para peneliti melihat bahwa pria dengan bentuk umum kerontokan rambut sensitif akibat hormon yang dikenal sebagai androgenetic alopecia juga lebih rentan dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

"Di antara pria yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, 79 persen menunjukkan androgenetic alopecia dibandingkan dengan 31 persen hingga 53 persen tanpa gen tersbeut di populasi usia yang sama," kata peneliti yang dipimpin oleh Dr. Andy Goren, kepala petugas medis di Applied Biology Inc. di Irvine, California.

Baca Juga: Ahok Berduka Ustadz Tengku Zul Meninggal: COVID-19 itu Ada dan Nyata

Mereka mempresentasikan temuan mereka 6 Mei pada pertemuan musim semi virtual Akademi Dermatologi dan Venereologi Eropa (EADV).

Para peneliti mencatat bahwa androgenetic alopecia disebabkan oleh aktivitas gen androgen receptor (AR) yang pada beberapa pria dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Enzim yang disebut TMPRSS2 (kunci infeksi Covid-19) juga sensitif androgen dan mungkin juga dipengaruhi oleh gen AR.

Satu segmen kunci pada gen AR tampaknya memengaruhi tingkat keparahan Covid-19 dan kecenderungan pria kehilangan rambut karena alopecia androgenetik.

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Dalam studi baru, kelompok dari Irvine melakukan analisis genetik terhadap 65 pria yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Mereka menemukan bahwa pria dengan perbedaan struktural tertentu pada gen AR lebih mungkin mengembangkan Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tempat Wisata Banten di Zona Merah dan Oranye Ditutup

"Penyimpangan gen AR dapat digunakan sebagai penanda biologis untuk membantu mengidentifikasi pasien Covid-19 laki-laki yang paling berisiko untuk dirawat di ICU," ujar  Goren. 

"Identifikasi biomarker yang terkait dengan reseptor androgen adalah bukti lain yang menyoroti peran penting androgen (hormon pria])dalam keparahan penyakit Covid-19," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI