Cegah Kematian Mendadak, Pencinta Olahraga Ekstrim Disarankan Lakukan Ini

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Cegah Kematian Mendadak, Pencinta Olahraga Ekstrim Disarankan Lakukan Ini
Sebagai Ilustrasi olahraga terjun payung: Sejumlah prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) 1 Korps Marinir TNI-AL melakukan terjun bebas (free fall) dari pesawat udara Cassa NC-212 U-6205 Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal di atas Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Jakarta, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Olahraga ekstrem bisa berisiko menganggu kesehatan organ jantung, seperti memicu kerusakan jantung dan gangguan irama jantung.

Suara.com - Olahraga seperti berlari, senam, atau berenang mungkin sudah biasa. Tapi ada beberapa jenis olahraga ekstrim yang acap kali memicu adrenalin pelakunya, dan sering membuat ketagihan.

Tapi olahraga ekstrim tidak selamanya baik lho, karena bisa berisiko menganggu kesehatan organ jantung, seperti memicu kerusakan jantung dan gangguan irama jantung.

Terlebih jika orang yang melakukannya memiliki faktor genetik masalah jantung.

Adapun contoh olahraga ekstrim di antaranya seperti terjung payung, panjat tebing, free diving, lari maraton, hiking, dan sebagainya.

Baca Juga: Tanda-tanda Masalah Jantung yang Bisa Dideteksi Tanpa Tes Medis, Wajib Tahu Saat Sendirian!

Akibat risikonya yang besar inilah, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heartology Cardiovascular Center, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) menyarankan pencinta olahraga ekstrim untuk melakukan deteksi dini dengan ekokardiografi.

“Bagi pencinta olahraga ekstrim, cek jantung anda dengan ekokardiografi secara rutin apabila ada riwayat keluarga meninggal mendadak dan apabila terdapat kelainan pada rekam jantung Anda," terang dr. Ario dalam diskusi virtual, Sabtu (8/5/2021) lalu.

Pemeriksaan ekokardiografi bisa mencegah gagal jantung dan kematian mendadak saat sedang berolahraga, khususnya olahraga ekstrim yang memaksa jantung untuk bekerja terus menerus, karena akan merubah bentuk jantung.

Nah, dengan ekokardiografi dokter bisa melihat pergerakan, ukuran dan bentuk jantung, serta seberapa baik bilik dan katup jantung bekerja.

"Ekokardiografi juga dapat menunjukkan area otot jantung yang tidak memompa secara adekuat karena suplai darah yang buruk atau terdapat suatu cedera akibat serangan jantung sebelumnya," papar dr. Ario.

Baca Juga: Pentingnya EKG: Mendeteksi Gangguan Jantung Sejak Dini

Berdasarkan hasil ekokardiografi, nantinya dokter dapat memberikan saran apa saja hal yang perlu dilakukan penikmat olahraga ekstrim, agar tetap dapat berlatih dengan jantung aman.

"Tetap berolahraga dan lakukan dengan aman dan terukur," pungkas dr. Ario.