Vaksin Astrazeneca Tak Dianjurkan Bagi Orang Muda dan Berita Kesehatan Lain

Senin, 10 Mei 2021 | 10:02 WIB
Vaksin Astrazeneca Tak Dianjurkan Bagi Orang Muda dan Berita Kesehatan Lain
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi yang mengungkap alasan vaksin Astrazeneca tak dianjurkan bagi orang muda berusia 40 tahun ke bawah menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca kemarin, Minggu (9/5/2021).

Simak rangkuman berita kesehatan menarik dan populer lainnya dari Suara.com, berikut ini.

1. Vaksin AstraZeneca Tak Disarankan bagi Usia 40 Tahun ke Bawah, Ini Sebabnya

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Awalnya, orang usia 30 tahun ke bawah disarankan suntik vaksin AstraZeneca untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19. Tapi sekarang, suntikan vaksin AstraZeneca baiknya tidak diperuntukkan bagi orang usia 40 tahun ke bawah.

Baca Juga: Usai Suntik Vaksin AstraZeneca, Lansia Alami Memar Parah dan Gusi Berdarah

Aturan baru ini justru mengatakan orang usia 40 tahun ke bawah baiknya mendapatkan suntikan vaksin Pfizer atau Moderna sebagai alternatif penggantinya.

Baca selengkapnya

2. Usai Vaksin Covid-19, Ratusan Orang Tertular Virus Corona dan Rawat Inap

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)

Sebuah laporan baru di Inggris menemukan lebih dari 500 orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 justru menjalani rawat inap di rumah sakit, karena tertular virus corona Covid-19.

Studi ini menemukan 526 orang yang dirawat di rumah sakit dan 113 orang meninggal setelah proses vaksinasi. Menurut para peneliti, semua pasien telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 setidaknya 3 minggu sebelum tertular virus corona dan menjalani rawat inap.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tak Disarankan bagi Usia 40 Tahun ke Bawah, Ini Sebabnya

Baca selengkapnya

3. Mesti Dihindari, Pasien Penyakit Jantung Tak Boleh Olahraga Ini

Ilustrasi penyakit jantung. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi penyakit jantung. (Sumber: Shutterstock)

Berolahraga memang sangat dianjurkan karena baik untuk kesehatan, bahkan dengan berolahraga bisa menurunkan berbagai ancaman penyakit yang siap mengintai karena daya tahan tubuh terjaga.

Tapi tahu nggak sih, bagi Anda yang memiliki penyakit jantung sebaiknya jangan sembarangan berolahraga. Ini karena ada beberapa olahraga yang justru berisiko mengancam nyawa.

Baca selengkapnya

4. Dialami Suami Tasya Kamila, Berikut Gejala Kanker Limfoma Hodgkin

Tasya Kamila dan suami, Randi Bachtiar. (Instagram)
Tasya Kamila dan suami, Randi Bachtiar. (Instagram)

Randi Bachtiar, suami dari penyanyi Tasya Kamila tengah berjuang melawan kanker limfoma hodgkin stadium dua. Hal ini dinyatakan oleh Tasya melalui instagramnya pada Jumat (7/5/2021).

"Suamiku @randibachtiar sedang berjuang melawan kanker (Limfoma Hodgkin stadium 2). Dia telah menjalani operasi, kemoterapi, dan sekarang menjalani radioterapi yang diharapkan menjadi fase terakhir perawatannya. Kami baik-baik saja, Alhamdulillah," tulis Tasya pada akun instagramnya pada Jumat (7/5/2021).

Baca selengkapnya

5. Data Tim Mitigasi Covid PB IDI: 85 Persen Dokter Meninggal Adalah Laki-Laki

Sejumlah tenaga kesehatan berdoa sebelum melakukan perawatan terhadap pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah tenaga kesehatan berdoa sebelum melakukan perawatan terhadap pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Tim Mitigasi Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat jumlah dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona mencapai 376 orang, data per 3 Mei 2021. Dari jumlah tersebut, 85 persen di antaranya merupakan dokter laki-laki.

Anggota Tim Mitigasi Covid-19 PB IDI dr. Ulul albab, Sp.OG., menyampaikain bahwa total dokter laki-laki yang meninggal ada sebanyak 310 orang dan dokter perempuan 56 orang. 

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI