Suara.com - Kementerian Kesehatan Afrilka Selatan telah mendeteksi 4 kasus pertam dari varian baru virus corona India, yang berkontribusi atas lonjakan kasus infeksi dan kematian virus corona di Asia.
Mereka juga menemukan 11 kasus infeksi dari varian baru virus corona B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris atau biasanya disebut sebagai varian baru virus corona Inggris.
"Jaringan Pengawasan Genomik di Afrika Selatan mengonfirmasi bahwa dua varian baru virus corona yang menjadi perhatian, selain B.1.351 (varian baru virus corona Afrika Selatan) sudah terdeteksi," kata Zweli Mkhize, Menteri Kesehatan Afrika Selatan dikutip datti The West Australian.
Empat kasus positif terdeteksi provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Semua orang yang terkonfirmasi positif varian baru virus corona itu memang memiliki riwayat perjalanan ke India.
Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Berdampak Kekurangan Vaksin di Benua Afrika
Pada Sabtu lalu (9/5/2021), Afrika Selatan mencapai jumlah kematian akibat virus corona Covid-19 tertinggi dalam satu hari, yang mencapai 4.187 kematian.
Sedangkan, 11 orang yang telah terdeteksi varian baru virus corona Inggris, Sebanyak 8 di antara ditemukan di Wetern Cape. Mkhize, menambahkan bahwa varian baru virus corona Inggris (B.1.1.7) itu terdeteksi dalam sampel komunitas dan penularan di antara komunitas yang belakangan sering terjadi.
Saat ini, Afrika Selatan juga asalah satu negara yang mengalami lonjakan kasus infeksi dan kematian akibat virus corona Covid-19 tertinggi.
Lonjakan kasus virus corona di Afrika Selatan ini juga disebabkan oleh varian baru virus corona yang terdeteksi di nagara tersebut. Varian baru virus corona Afrika Selatan itulah yang menyebar lebih cepat dan mudah menular.
Afrika Selatan pun telah memesan puluhan juta dosis vaksin dari Johnson & Johnson dan Pfizer untuk meningkatkan kampanye vaksinasi massal.
Baca Juga: Usai Vaksin Covid-19, Ratusan Orang Tertular Virus Corona dan Rawat Inap