Suara.com - Penyakit hati berlemak berkembang melalui empat tahap, yakni steatosis, steatohepatitis, fibrosis dan sirosis. Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan di area hati atau kelelahan yang mengindikasikan adanya penumpukan lemak.
Tapi, gejala lain penyakit hati berlemak juga bisa terlihat dari tekstur feses penderitanya. British Liver Trust memperingatkan bahwa feses yang keras dan berwarna hitam pekat bisa menjadi tanda yang berbahaya.
Secara medis, feses yang keras dan berwarna hitam pekat disebut melena. Tekstur dan warna feses seperti itulah yang bisa menjadi tanda adanya perdarahan internal.
Pasien yang sudah memiliki penyakit hati dihimbau untuk mencari pertolongan medis jika melihat tanda peringatan tersembut. Sementara itu, ada pula tanda-tanda lain penyakit hati berlemak yang butuk perhatian medis, yakni:
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin AstraZeneca, Lansia Alami Memar Parah dan Gusi Berdarah
- Mata dan kulit menguning
- Mudah memar
- Urine berwarna gelap
- Pembengkakan di area perut bagian bawah
- Muntah darah
- Periode kebingungan atau ingatan buruk
- Kulit gatal
"Dalam kebanyakan kasus, orang hanya bisa mengetahui dirinya mengalami penyakit hati berlemak melalui sampel darahnya," kata British Liver Trust dikutip dari Express.
Formulir tes darah biasanya akan menunjukkan bahwa sampel yang akan diuji fungsi hati bersamaan dengan pemeriksaan medis lainnya. Pasien biasanya membutuhkan tes medis lebih lanjut, yang meliputi CT scan untuk mendiagnosis lemak di hati.
Secara umum, semakin seseorang kelebihan berat badan, semakin besar kemungkinan mereka menderita penyakit hati berlemak. Tahap awal penyakit hati berlemak yang ddisebut steatosis adalah tahapan di mana lemak telah menumpuk di hati tanpa menyebabkan peradangan atau jaringan parut.
Pada tahap ini, Anda akan diuntungkan dengan banyak olahraga jika masalah kesehatan ini berkaitan dengan kelebihan berat badan. Tapi. penurunan berat badan secara bertahap disertai peningkatan olahraga bisa menurunkan jumlah lemak di hati.
Kondisi kesehatan lain yang mendasari, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga perlu diperhatikan. British Liver Trust mengatakan penderita penyakit hati berlemak non alkohol yang terus-menerus mengembangkan sirosis memiliki risiko tinggi mengalami gagal hati.
Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Berdampak Kekurangan Vaksin di Benua Afrika
Gejala sirosis biasanya berupa rasa tidak nyaman dan lelah sepanjang waktu, kehilangan selera makan, mual dan muntah, nyeri di daerah hati, pola tidur terganggu hingga penurunan berat badan.
Jika dibiarkan berkembang lebih jauh, hati akan mulai tidak berfungsi dan menyebabkan berbagai gejala. Beberapa indikasinya antara lain sesak napas, muntah darah, rambut rontok, dan tangan gemetar.