Program Vaksinasi Gotong Royong Diharapkan Percepat Herd Immunity

Minggu, 09 Mei 2021 | 14:55 WIB
Program Vaksinasi Gotong Royong Diharapkan Percepat Herd Immunity
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kedatangan vaksin sinopharm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia akhir April lalu, menjadi tanda program dimulainya vaksinasi Gotong Royong. Selain itu, satu juta dosis ini menjadi program yang berbeda dengan program vaksinasi versi Pemerintah.

Hal ini coba diungkap oleh Jubir Menteri BUMN & Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN, Arya Sinulingga. Ia mengatakan pada 17 Mei 2021 nanti setelah Idul Fitri, program vaksinasi Gotong Royong akan dilaksanakan.

“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity,” ungkapnya, lewat keterangan rilis yang diterima Suara.com, Sabtu (8/5/2021).

Pemerintah sendiri sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat pada Januari lalu. Kendati demikian, kalangan pengusaha di bawah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) turut berupaya membantu Pemerintah.

Baca Juga: WHO Sebut Urutan Prioritas Vaksinasi Covid-19, Anak-Anak Belakangan?

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

“Para pengusaha ini ingin memvaksinasi karyawan atau buruhnya. Ini kontribusi mereka. Dari dana, pembeliannya, dan proses vaksinasinya ditanggung oleh teman-teman swasta yang terdaftar oleh KADIN,” terang Arya Sinulingga.

Senada dengan itu, Pemerintah sendiri juga telah mematangkan peraturan, agar program vaksinasi Gotong Royong nantinya tidak dibebankan kepada karyawan dan juga buruh.

Karena itu, langkah ini menghindari terjadinya komersialisasi vaksin Covid-19, sehingga pengadaan vaksin ini dilakukan oleh Pemerintah dan BUMN, dan menggandeng pihak swasta saat vaksinasi dilaksanakan.

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Shinta Widjaja Kamdani, sejak bulan Februari-Maret 2021, hampir 17.832 perusahaan terdaftar di KADIN.

“Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta. Sekali lagi, niat KADIN ini untuk bisa membantu Pemerintah dalam mencapai herd immunity,” ungkap Shinta Widjaja Kamdani.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama yang Dapat Izin WHO

Ia masih menunggu keputusan Kemenkes terkait penentuan harga per dosis vaskin Covid-19. Dan pada tahapannya, pelaksanaan akan dilakukan secara bertahap.

“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap, dan awalnya terbatas, jadi kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Dan perusahaan yang mendaftar mesti bersabar untuk mendapat gilirannya nanti,” pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI