Ini Kondisi yang Membuat Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung Rendah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 09 Mei 2021 | 14:50 WIB
Ini Kondisi yang Membuat Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung Rendah
Ilustrasi Serangan Jantung. (Pexels/Freestockorg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit gagal jantung masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, pemahaman dan kesadaran tentang penyakit jantung sangat penting.

Padahal dengan pemahaman yang cukup, masyarakat bisa dengan mengenali dan membawa pasien gagal jantung untuk mendapatkan pertolongan.

Dalam keterangannya baru-baru ini, okter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dokter Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA mengatakan, kondisi gagal jantung bisa menurunkan kualitas serta usia harapan hidup pasien.

“Berdasarkan data penelitian kami dalam kurun waktu 2019-2020, sekitar 3 persen pasien gagal jantung meninggal selama perawatan di rumah sakit dan sekitar 22,5 persen pasien lainnya meninggal dalam waktu 6 bulan setelah pulang rawat," kata dr Leonardo. 

Baca Juga: Studi: Bernapas di Samping Orang Merokok Tingkatkan Risiko Gagal Jantung

Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)

Sesak napas, mudah lelah, menurunnya nafsu makan adalah sejumlah gejala yang umumnya dialami oleh pasien gagal jantung.

Selain itu, faktor risiko riwayat penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebelumnya, hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes, obesitas juga mesti diwaspadai.

"Semakin banyak faktor risiko di atas yang dimiliki seseorang, semakin besar risiko untuk menderita gagal jantung. Karena sifatnya yang menahun dan progresif seiring waktu, penyakit gagal jantung membutuhkan identifikasi segera dan penanganan tepat sejak awal untuk mencapai hasil optimal,” jelas dia.

DI samping itu, di Indonesia belum memiliki terapi utama untuk pasien gagal jantung. Seperti misalnya transplantasi jantung atau mesin pompa di jantung.

Kondisi itu yang akhirnya membuat, Siloam Hospitals Kebon Jeruk secara resmi membuka Klinik Gagal Jantung pada 8 Mei 2021.

Baca Juga: Bisa Cegah Sakit Jantung, Ini Manfaat Perbanyak Konsumsi Sayuran Hijau

Klinik ini merupakan perluasan dari pelayanan prima poli jantung dan pembuluh darah Siloam Heart Institute (SHI). Lewat klinik tersebut, pasien bisa mendapatkan sejumlah informasi penting, mulai dari edukasi hingga telemonitoring.

Dengan begitu akan memmbantu pasien dan keluarga dalam hal perawatan.

"Dengan adanya layanan khusus ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk akan memberikan pendampingan lebih optimal dan terpadu untuk kebutuhan terapi pasien gagal jantung,” tutup dr Paskah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI