WHO Sebut Urutan Prioritas Vaksinasi Covid-19, Anak-Anak Belakangan?

Sabtu, 08 Mei 2021 | 13:08 WIB
WHO Sebut Urutan Prioritas Vaksinasi Covid-19, Anak-Anak Belakangan?
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah untuk jangan dulu memvaksinasi Covid-19 anak-anak kalau orang tua dan mereka yang berisiko belum menerima vaksin sepenuhnya. Hal ini dinyatakan oleh WHO pada Jumat (7/5/2021).

Melansir dari Medical Xpress, pernyataan WHO muncul setelah Kanada mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer pada anak-anak. Negara-negara kaya lainnya juga akan mengikuti langka tersebut.

"Prioritas benar-benar perlu untuk mendapatkan vaksin ke semua negara di dunia untuk kelompok prioritas tertinggi sebelum kita mulai maju ke kelompok yang memiliki risiko penyakit yang jauh lebih rendah," kata Dr. Kate O'Brien, direktur vaksin dan imunisasi WHO.

Kanada pada hari Rabu (5/5/2021) menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Kanada menjadi negara pertama yang melakukannya.

Baca Juga: Harapan WHO Olimpiade Tokyo Dapat Terlaksana

Kepala penasihat medis Kanada, Supriya Sharma mengatakan pada konferensi pers bahwa Inggris dan Uni Eropa diharapkan segera mengikuti mereka, setelah meninjau hasil pengujian yang diajukan oleh Pfizer.

Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Cokun)
Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Cokun)

Amerika Serikat juga akan mengesahkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak usia 12 hingga 15 tahun paling cepat pertengahan Mei.

Sementara otorisasi semacam itu akan membuka jalan bagi jutaan lebih banyak orang untuk menerima vaksin di negara-negara kaya, tindakan tersebut menambah kekhawatiran WHO atas kontrasnya peluncuran vaksin di Afrika dan negara miskin lainnya. 

“Ketika kita memiliki suplai yang didistribusikan secara adil dan merata, sehingga setiap negara telah mengamankan implementasi vaksin untuk kelompok-kelompok prioritas tertinggi tersebut, kami sangat menyambut baik penggunaan vaksin,” kata O'Brien.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Varian Baru Virus Corona dari India Mengkhawatirkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI