Kebiasaan Minum Manis Tingkatkan Risiko Idap Kanker Kolorektal Dini

Sabtu, 08 Mei 2021 | 12:37 WIB
Kebiasaan Minum Manis Tingkatkan Risiko Idap Kanker Kolorektal Dini
Ilustrasi skrining kanker kolorektal (Unsplash/National Cancer Institute)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru dari Washington University School of Medicine St. Louis ini menemukan adanya hubungan antara minuman manis dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

Penemuan ini menunjukkan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan selama usia remaja dan dewasa, dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Studi yang diterbitkan oleh jurnal Gut ini disebut memberi banyak dukungan bagi dunia kesehatan masyarakat untuk mau mengurangi konsumsi gula.

"Kanker kolorektal pada usia dewasa muda relatif jarang. Namun fakta peningkatan kasus selama tiga dekade terakhir ini, menjadi masalah besar kesehatan masyarakat, sehingga perlu pencegahan kanker," ungkap profesor bedah dan kedokteran Washington University, Yin Cao, ScD.

Karena peningkatan kanker kolorektal ini terjadi pada usia lebih muda, ia menambahkan diagnosis telah turun dari usia 72 menjadi 66 tahun. "Kanker ini memiliki diagnosis dan karakteristik yang berbeda, dibanding dengan populasi kanker dengan usia lebih tua," ungkapnya.

Lewat laboratorium yang didanai oleh National Cancer Institute (NCI) dan National Comprehensive Cancer Network, ia mengatakan untuk mengidentifikasi faktor risikonya, dilakukan lewat lanskap molekuler dan strategi skrining presisi.

"Sehingga kanker ini dapat dideteksi lebih awal dan bisa dicegah. Di penelitian sebelumnya, kami juga telah menunjukkan bahwa kualitas makanan yang buruk juga berkaitan dengan risiko prekursor kanker kolorektal onset dini, tapi kami belum memeriksa nutrisi dan makanan tertentu," ungkap Yin Cao.

Dikatakan, mengonsumsi minuman manis sebanyak dua atau lebih dari porsi normal per hari, memiliki risiko terkena kanker kolorektal dini, sehingga dapat didiagnosis sebelum usia 50 tahun.

Para peneliti menghitung peningkatan risiko ini sebesar 16 persen, lewat porsi sebanyak 8 ons per hari. Dari usia 13 sampai 18 tahun, diakui meningkatkan risiko sebesar 32 persen.

Baca Juga: Deteksi Kanker Kolorektal, Waspada Diare dan Nyeri Perut

Selain itu, para peneliti juga menganalisis data dari Nurses ‘Health Study II, yakni pada perawat wanita dari tahun 1991 hingga 2015 sebanyak 116.500 peserta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI