Perempuan Perimenopause Masih Bisa Hamil, Kapan Harus Berhenti Kontrasepsi?

Jum'at, 07 Mei 2021 | 16:11 WIB
Perempuan Perimenopause Masih Bisa Hamil, Kapan Harus Berhenti Kontrasepsi?
ilustrasi menopause yang dialami perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awal menopause mungkin bisa menjadi tantangan tersendiri pada perempuan. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulai dari hot flashes, perubahan suasana hati, hingga masalah tidur.

Melansir dari Healthshots, kesuburan menurun selama perimenopause, atau periode transisi yang dialami wanita saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi. Namun perempuan masih mungkin mengalami kehamilan. Anda bisa aman dari kehamilan jika menopause sudah diverivikasi atau tidak menstruasi 12 bulan.

"Titik dalam waktu 12 bulan setelah periode terakhir wanita [adalah masa menopause]," ujar Dr Suhasini Inamdar

"Ini paling umum terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun," imbuhnya.

Baca Juga: Hanya Setengah Wanita di Negara Berkembang Berdaulat Atas Tubuhnya Sendiri

ilustrasi menopause yang dialami perempuan. (Shutterstock)
ilustrasi menopause yang dialami perempuan. (Shutterstock)

Lalu kapan aman melepas kontrasepi tanpa takut hamil?

Perempuan mungkin hamil selama perimenopause meskipun mengalami penurunan kesuburan. Bahkan jika siklus menstruasi kurang teratur, tubuh bisa menghasilkan telur. Oleh karena itu, perempuan yang ingin terus menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi lain di bawah pengawasan medis untuk menghindari kehamilan.

Perempuan juga harus selalu berkonsultasi dengan dokter mereka jika berencana untuk melanjutkan pil KB atau berhenti konsumsi pil KB.  Anda tak perlu khawatir lagi untuk hamil jika sudah benar-benar menopause. 

Menopause rata-rata dimulai pada usia 51 tahun. Jika individu menggunakan kontrol kelahiran hormonal seperti pil KB, mungkin sulit untuk menentukan waktu menopause yang tepat.

Untuk alasan ini, beberapa wanita memilih untuk berhenti menggunakan pil KB setelah mereka mulai mengalami gejala perimenopause seperti gangguan tidur hingga hot flashes. 

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Kondom Beraroma Sebenarnya Bukan untuk Seks Vaginal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI