Kematian Raditya Oloan: Ini Penyakit akibat Bakteri Acinetobacter Baumannii

Jum'at, 07 Mei 2021 | 13:27 WIB
Kematian Raditya Oloan: Ini Penyakit akibat Bakteri Acinetobacter Baumannii
Joanna Alexandra dan suami, Raditya Oloan. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suami aktris Joanna Alexandra, Raditya Oloan, dilaporkan meninggal pada Kamis (6/5/2021) malam akibat infeksi bakteri Acinetobacter Baumannii, bukan karena virus corona Covid-19.

Penyebab meninggalnya ayah empat anak tersebut dikabarkan langsung oleh sahabat sekaligus personel Project Pop, Yosi, saat ditemui di Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, kemarin malam.

"Waktu dia kena Covid kami cukup kaget ya, tapi kan sempat membaik sudah negatif. Jadi dia ini (meninggal) bukan Covid, tapi karena ada bakteri. Nama bakterinya adalah acinetobacter baumannii," ungkap Yosi, dilansir Matamata, --jaringan Suara.com.

Yosi menambahkan bahwa dokter sudah berusaha menyembuhkan infeksi Acinetobacter baumannii tersebut menggunakan antibiotik, tetapi tidak berhasil.

Baca Juga: Manfaatkan Bakteri, Ilmuwan Kini Bisa Mengatasi Mikroplastik di Lautan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun mengatakan bahwa bakteri Acinetobacter baumannii terus menemukan cara baru untuk menghindari efek antibiotik.

Potret Raditya Oloan saat dirawat di ICU. (Instagram/radityaoloan)
Potret Raditya Oloan saat dirawat di ICU. (Instagram/radityaoloan)

Jadi, dapat dikatakan bahwa bakteri jenis ini dapat kebal terhadap beberapa kelompok antibiotik. Apabila Acinetobacter baumannii resisten terhadap banyak antibiotik, maka bakteri kebal terhadap berbagai obat.

Acinetobacter baumannii dapat menyebar melalui kontak langsung dan bisa ditemukan pada kulit, atau makanan, air, tanah, serta rumah sakit.

Kelompok bakteri Acinetobacter baumannii dapat hidup dalam waktu lama pada permukaan lingkungan dan peralatan bersama jika tidak dibersihkan secara benar.

Bakteri dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak dengan permukaan atau peralatan yang terkontaminasi. Bisa juga menyebar melalui tangan yang terkontaminasi.

Baca Juga: Lansia dengan Bakteri Gusi Tak Seimbang Lebih Mungkin Alami Demensia

Berdasarkan laman Drugs, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius di paru-paru, darah, otak, saluran kemih, dan luka.

Penderita mungkin tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi bakteri Acinetobacter sampai mengalami salah satu penyakit ini:

1. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru. Bakteri dapat masuk ke paru-paru melalui mulut atau hidung. Penderita juga bisa terinfeksi jika pernah berada di ICU atau menggunakan ventilator.

2. Infeksi darah

Infeksi darah dapat terjadi jika bakteri masuk melalui kateter yang dipasang di pembuluh darah pasien. Ini juga bisa terjadi ketika infeksi dari tempat lain di tubuh menyebar ke darah.

3. Meningitis

Meningitis adalah infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang. Infeksi mungkin terjadi setelah operasi yang dilakukan pada otak atau tulang belakang.

4. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK merupakan infeksi pada ginjal, ureter, atau kandung kemih. Infeksi mungkin terjadi ketika bakteri memasuki tubuh pasien melalui ureter.

Bakteri juga bisa masuk melalui kateter yang digunakan untuk mengalirkan urin.

5. Infeksi luka atau kulit

Setiap luka yang terbuka atau kulit terbuka, dapat secara mudah dimasuki bakteri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI