Suara.com - Para peneliti dari Institute Penelitian dan Pendidikan Sains India (IISER) Bhopal telah menunjukkan bahwa ada protein tertentu dari virus corona Covid-19 yang berperan penting dalam penularan virus, selain protein lonjakan.
Studi itu dipimpin oleh Dr Ajit Chande, Asisten Profesor, Departemen Ilmu Biologi, IISER Bhopal. Baru-baru ini, hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal peer-review Frontiers in Cellular and Infection Microbiology oleh Tarun Mishra, Sreepadmanabh M, Pavitra Ramdas, Amit Kumar Sahu, Dr Atul Kumar, dan Dr Ajit Chande.
Virus corona Covid-19 ini memiliki genom RNA, yang dikelilingi oleh struktur berbentuk bola. Struktur ini terdiri dari berbagai jenis protein, salah satunya protein lonjakan yang menjadi ciri khas tampilan dari virus itu sendiri.
Karena virus corona ini sangat mudah menular, kebanyakan penelitian memang tidak menggunakan virus hidup tetapi kapsul protein yang terdiri dari inti virus lain, yang disebut pseudotyping.
Baca Juga: Temuan Terbaru, Vaksin Covid-19 Pertama Bisa Lawan Varian Baru Virus Corona
"Saat ini metode pseudotipe retrovirus difokuskan pada lonjakan protein virus," kata Dr. Ajit Chande dalam penelitiannya dikutip dari The Hans India.
Tapi, pseudotipe retrovirus ini hanya menggunakan protein lonjakan untuk mempelajari proses infeksi virus atau tanggapan antibodi penawar. Kemudian, tim IISER Bhopal pun penasaran memasukkan protein virus corona Covid-19 lainnya akan memengaruhi infektivitas virion pseudotipe atau tidak.
Uji coba ini didorong oleh dugaan bahwa protein lonjakan tidak beroperasi secara terpisah, tetapi juga ada hubungannya dengan protein virus lainnya yang terlibat dalam proses infeksi virus corona Covid-19.
Tim peneliti pun menggabungkan lentivirus dengan protein lonjakan virus corona Covid-19 untuk menghasilkan spike lentiviruses. Sebanyak 24 protein virus corona yang berbeda dimasukkan ke dalam ansambel pseudovirus, bersamaan dengan reporter fluoresen untuk mendeteksi sel yang terinfeksi.
Infektivitas masing-masing pseudovirus yang mengandung 1 dari 24 protein pun dianalisis. Para peneliti menemukan bahwa pseudovirus yang diproduksi dengan protein nukleokapsid (N) memiliki infektivitas lebih tinggi daripada yang mengandung protein lain.
Baca Juga: Seberapa Sering Penyintas Covid-19 Bisa Donor Plasma? Simak Kata Ahli
Para peneliti juga menemukan bahwa mikrobodi sintetis yang menetralkan virus pseudotipe spike kurang efektif melawan pseudotipe yang mengandung protein N. Peneliti mengamati pola serupa selama eksperimen dengan mutan lonjakan yang ditemukan pada varian baru virus corona Inggris.
"Kami percaya bahwa protein N dalam virus corona mendorong penggabungan protein lonjakan ke dalam partikel virus, sehingga meningkatkan peluang setiap partikel virus untuk mengikat ke sel target," jelas Dr Chande.
Hasil penelitian ini menunjukkan mempelajari lonjakan protein saja tidak cukup untuk mengembangkan obat terapeutik, antibodi penetral dan penghambat masuk. Karena, tingkat infektivitas yang sebenarnya dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan keberadaan protein inti seperti protein N.