Suara.com - Penyintas Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala bisa memiliki perlindungan terhadap varian corona Inggris dan Afrika usai divaksin satu dosis. Namun para peneliti menegaskan bahwa vaksin yang digunakan dalam percobaan adalah vaksin mRNA (Pfizer atau Moderna).
Melansir dari Healthshots, satu dosis vaksin Covid-19 meningkatkan perlindungan terhadap varian virus corona SARS-CoV-2. Namun efek ini hanya berlaku pada mereka yang sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19.
Para peneliti melihat varian Inggris dan Afrika Selatan, namun mereka berpikir kemungkinan bahwa temuan tersebut akan berlaku untuk varian lain yang beredar, seperti varian Brasil (P.1) dan India (B.1.617 dan B.1.618).
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menunjukkan bahwa pada mereka yang sebelumnya tidak terinfeksi masih memiliki respons kekebalan yang mungkin tidak mencukupi jika hanya mendapat satu dosis vaksin.
Baca Juga: Sumsel Urutan Ketiga Kematian COVID 19, Doni Monardo: Jangan Biarkan Mudik
Sementara orang yang sebelumnya mengalami infeksi ringan atau asimtomatik secara signifikan meningkatkan perlindungan terhadap varian Inggris dan Afrika Selatan, setelah satu dosis vaksin mRNA.
“Temuan kami menunjukkan bahwa orang yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin, dan yang sebelumnya tidak terinfeksi SARS-CoV-2 tidak sepenuhnya terlindungi dari varian kekhawatiran yang beredar,” kata Rosemary Boyton, Profesor Imunologi dan Pernafasan Kedokteran di Imperial College London, yang memimpin penelitian.
“Studi ini menyoroti pentingnya mendapatkan dosis kedua dari vaksin yang diluncurkan untuk melindungi populasi,” pungkas Boyton.