Catat! Pola Makan Sehat untuk Ibu Hamil, Bantu Perkembangan Janin Juga Loh

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 06 Mei 2021 | 04:15 WIB
Catat! Pola Makan Sehat untuk Ibu Hamil, Bantu Perkembangan Janin Juga Loh
Ilustrasi ibu hamil makan sehat. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pentingnya pola makan sehat untuk ibu hamil bukan sekadar anjuran angin lalu. Pola makan yang sehat tidak hanya menjaga kehamilan, tapi juga membantu perkembangan janin di dalam perut ibu.

Dilansir ANTARA, dokter mengatakan pola makan sehat untuk ibu hamil tidak memerlukan diet khusus. Prinsipnya, semua kebutuhan gizi dan nutrisi harus terpenuhi.

"Makanan sehat penting untuk memastikan perkembangan janin serta bumil yang sehat. Tidak perlu diet khusus, yang anda perlukan hanyalah memastikan makanan yang lengkap dan kaya gizi. Meskipun ibu hamil akan merasa lebih mudah lapar namun tidak perlu menambah porsi makanan seolah-olah memberi makan dua orang (ibu dan janin)," ujar spesialis obstetric dan ginekologi di RS Dr Soetomo Surabaya, dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K) melalui keterangannya.

Menurut Manggala, beberapa jenis makanan yang diperlukan adalah roti, nasi, kentang, pasta dan roti jadikan makanan dasar atau sumber karbohidrat. Makanan ini akan membantu mengenyangkan tanpa memasukkan terlalu banyak kalori.

Baca Juga: Air Liur Ibu Hamil Terasa Pahit? Ini 5 Cara Mengatasinya

Tambahkan porsi buah, sayuran yang berisi vitamin, mineral & serat penting dibandingkan makanan tinggi lemak dan kalori. Jenis makanan ini juga akan membantu mengurangi sembelit.

Selain yang disebutkan di atas, seorang ibu hamil membutuhkan lebih banyak kalsium, asam folat, zat besi dan protein daripada wanita yang tidak hamil, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dilansir dari Livescience.

Asam folat banyak ditemukan di dalam vitamin B (vitamin B9). Asam folat sangat penting dalam membantu mencegah cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang bayi yang dikenal dengan cacat tabung saraf.

Asam folat bisa didapat dari sayuran berdaun hijau, sereal yang diperkaya atau diperkaya, roti dan pasta, serta kacang-kacangan dan buah jeruk.

Sementara kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Jika seorang wanita hamil tidak mengonsumsi cukup kalsium, mineral akan diambil dari simpanan kalsium di dalam tulang ibu dan diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan ekstra kehamilan.

Baca Juga: Curhat Hamil Lagi Saat Anak Pertama Masih Berusia 4 Bulan, Ibu Ini Viral

Banyak produk susu juga diperkaya dengan vitamin D, nutrisi lain yang bekerja dengan kalsium untuk mengembangkan tulang dan gigi bayi.

Susu dan sejenisnya (keju, yoghurt) mengandung banyak kalsium dan zat gizi lain yang penting bagi ibu dan bayi, sebisa mungkin pilihlah yang bersifat rendah lemak seperti susu skim atau yogurt rendah lemak.

Untuk zat besi atau iron, ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari, yang merupakan dua kali lipat dari jumlah yang dibutuhkan oleh wanita yang tidak hamil. Jumlah tambahan mineral ini dibutuhkan untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok bayi dengan oksigen.

Ibu hamil yang kekurangan zat besi bisa mengalami anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kelelahan dan peningkatan risiko infeksi pada kehamilan.

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, pola makan ibu hamil yang sehat harus menyertakan sumber vitamin C yang baik dengan makanan yang mengandung makanan kaya zat besi. Misalnya, minum segelas jus jeruk saat sarapan dengan sereal yang diperkaya zat besi.

Adapun sumber zat besi yang perlu dikonsumsi ibu hamil adalah daging tanpa lemak, unggas, ikan, kacang kering dan kacang polong, sereal yang diperkaya zat besi.

Selain itu, protein juga penting untuk dikonsumsi ibu hamil untuk membangun otak dan jantung pada janin. Daging, telur dan beberapa porsi ikan merupakan sumber protein. Kacang dan tahu juga merupakan sumber protein yang baik. Pastikan semua makanan ini dalam kondisi matang seluruhnya.

Kebanyakan ibu hamil tidak perlu memperbanyak kalori tambahan selama enam bulan awal kehamilan. Sedangkan pada tiga sampai empat bulan akhir tambahkan 200 kalori setiap harinya (200 kalori setara dengan 2 lapis roti).

"Konsumsi diet rendah lemak dan jangan terlalu banyak meningkatkan kalori yang dikonsumsi. Hindari atau kurangi sebisa mungkin minuman yang terlalu manis dengan banyak gula dan beberapa makanan manis atau tinggi lemak lainnya (coklat, es krim, pudding, kue dan sejenisnya) karena dapat meningkatkan berat badan berlebihan," ujar Manggala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI