5 Jenis Sakit Kepala yang Sering Dialami, Beserta Penyebab & Pengobatannya

Rabu, 05 Mei 2021 | 13:05 WIB
5 Jenis Sakit Kepala yang Sering Dialami, Beserta Penyebab & Pengobatannya
Ilustrasi orang sakit kepala (Pixabay/geralt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sakit kepala merupakan salah satu gangguan kesehatan yang cukup sering kita alami. Sakit kepala bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung penyebabnya.

Sama-sama sakit kepala, namun penyebab dan pengobatannya tak semua sama. Ada sakit kepala yang menyebabkan kepala berdenyut-denyut, dan ada juga yang menimbulkan nyeri hebat dan menusuk. Bahkan, ada sakit kepala yang sensasinya seperti kesemutan.

Jenis sakit kepala juga dibedakan berdasarkan letak sakit dan jenis nyerinya. Meski beberapa sakit kepala dapat diredakan secara aman dengan obat sakit kepala yang dijual bebas, ada jenis sakit kepala yang memerlukan perhatian medis segera. Pelajari lebih lanjut tentang jenis sakit kepala, penyebab, dan cara mengobatinya.

1. Migrain
Dilansir melalui Okadoc, di antara semua jenis sakit kepala, migrain mungkin adalah jenis yang paling umum. Gejalanya meliputi nyeri berdenyut yang parah di kepala dan pelipis, nyeri hebat di sekitar telinga, penglihatan berbintik, dan muntah.

Baca Juga: Riset Sebut Orgasme dan Pelukan Bisa Meredakan Sakit Kepala, Ini Kata Pakar

Ada 2 jenis migrain, yaitu migrain dengan aura dan migrain tanpa aura. Aura digambarkan sebagai kelainan visual seperti bintik-bintik, penglihatan kabur, atau kepekaan cahaya. Aura biasanya muncul satu atau dua hari sebelum migrain menyerang.

Penyebab migrain belum disimpulkan oleh penelitian medis. Namun, ini terkait dengan kecemasan emosional, haid, kontrasepsi, ataupun alkohol.

Biasanya, migrain dapat ditangani dengan obat sakit kepala bebas dan obat penghilang rasa sakit. Namun, jika nyeri terus berlanjut, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

2. Sakit Kepala Tegang
Jika migrain sering dikaitkan dengan nyeri yang menusuk dan berdenyut, sakit kepala tegang ditandai dengan nyeri tumpul dan kencang di sekitar kulit kepala. Biasanya, itu terjadi di dahi dan belakang tengkorak atau leher.

Penyebab sakit kepala tegang bervariasi, mulai dari stres, depresi, hingga cedera kepala. Kurang tidur terus-menerus juga dapat menyebabkan sakit kepala tegang. Penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala karena tegang paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Picu Sakit Kepala, Waspadai Penyebabnya yang Berbahaya

Ada dua jenis sakit kepala karena tegang, yaitu sakit kepala tegang episodik yang biasanya berlangsung sekitar 30 menit hingga 1 jam dan terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan. Kemudian ada juga sakit kepala tegang kronis yang berlangsung selama berjam-jam dan terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan

Sakit kepala tegang episodik biasanya dapat diatasi dengan berbaring dan beristirahat, serta minum obat penghilang rasa sakit. Namun, sakit kepala tegang kronis biasanya memerlukan penanganan medis karena dapat mengganggu aktivitas Anda.

3. Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster sering dikatakan sebagai salah satu sakit kepala yang paling menyakitkan. Gejalanya berupa rasa sakit yang menyiksa di satu sisi kepala atau mata. Itu bisa berlangsung dari berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, dengan periode remisi tanpa rasa sakit sama sekali. Setiap episode sakit kepala cluster biasanya berlangsung sekitar 15 - 30 menit.

Meski menyakitkan, namun menurut penelitian, sakit kepala cluster adalah kondisi yang tidak mengancam jiwa.

4. Sakit Kepala Sinus
Mengidentifikasi sakit kepala sinus cukup mudah. Sakit kepala sinus adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh alergi yang membuat lendir menumpuk dan menyumbat saluran yang mengalirkannya. Selain itu, sakit kepala sinus juga bisa dikaitkan dengan migrain.

Saat mengalami sakit kepala sinus, Anda biasanya dapat merasakan tekanan pada dahi, mata, tulang pipi, dan jembatan T antara dahi dan hidung.

Pengobatan sakit kepala sinus yang melibatkan reaksi alergi adalah pengobatan antihistamin oral. Namun, jika rasa sakit terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, ada baiknya Anda segera mencari pertolongan medis.

5. Sakit Kepala Olahraga
Seperti namanya, sakit kepala karena olahraga hanya dipicu oleh aktivitas fisik. Ini dapat berkisar dari aktivitas fisik ringan hingga aktivitas berat. Sakit kepala akibat olahraga biasanya berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari, dan sering digambarkan sebagai nyeri yang berdenyut di kedua sisi kepala.

Sebuah analisis menjelaskan bahwa sakit kepala saat berolahraga mungkin disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat olahraga berat. Namun, sakit kepala saat olahraga juga dapat dipicu oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya termasuk tumor. Cari pertolongan medis jika rasa sakit terus berlanjut dan berlangsung selama berminggu-minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI