Suara.com - Tidak hanya kulit dan penampilan saja, bagian kewanitaan atau vagina juga harus diperhatikan. Sangat penting untuk memperhatikan "apa yang terjadi" pada vagina.
Ginekolog dan pembawa acara podcast Business of the V, Alyssa Dweck, MD, FACOG, menjelaskan bahwa ada tiga tanda vagina sehat, dilansir Insider:
1. Ada cairan bening atau keputihan
Jumlah keputihan yang normal bervariasi pada setiap wanita. Beberapa dari mereka hanya mengeluarkan sedikit dan lainnya lebih banyak.
Baca Juga: Studi: Perilaku Pria Usai Berhubungan Seks Dapat Pengaruhi Kepuasan Wanita
Anda akan mengeluarkan keputihan ini dalam siklus menstruasi, tetapi mungkin menjadi lebih banyak selama ovulasi.
2. Mokusa elastis yang lembab dan kenyal
Mokusa merupakan jaringan internal vagina, artinya bagian dalam vagina harus terasa nyaman dan elastis.
3. Aroma yang familiar
Normal jika vagina mengeluarkan aroma tertentu.
Baca Juga: Terlalu Sering Berhubungan Seks Bikin Vagina Kendur, Mitos atau Fakta?
"Seharusnya tidak ada bau busuk, melainkan bau yang familiar bagi setiap wanita yang mungkin juga sedikit berbeda sepanjang siklus," kata Dweck.
Tanda jika vagina harus diperiksakan ke dokter
Seorang wanita harus mewaspadai gejala baru atau tidak biasa yang mungkin merupakan tanda bahwa vaginanya tidak sehat.
Beberapa masalah yang bisa muncul adalah:
- Infeksi jamur yang memiliki gejala keluarnya cairan kental seperti keju putih, gatal, dan iritasi.
- Infeksi saluran kemih atau ISK yang memiliki tanda sering buang air kecil dan nyeri serta sakit saat berhubungan seks.
- Seks yang menyakitkan, ini bisa menjadi tanda dari banyak kondisi, seperti ISK, infeksi jamur, infeksi menular seksual, endometriosis, serta fibroid.
- Infeksi menular seksual (IMS) yang memiliki gejala bervariasi berdasarkan infeksinya. Tetapi gejala umumnya adalah keluarnya cairan berwarna hijau, abu-bau, atau mungkin berdarah, serta bau amis atau busuk, gatal, ketidaknyamanan saat atau pendarahan setelah berhubungan seks.
Jika mengalami salah satu dari gejala ini, penting untuk menemui obgyn sesegera mungkin untuk mendiagnosis penyebabnya.