Suara.com - Satgas Covid-19 menilai munculnya penularan virus corona SARS Cov-2 pada klaster kantor disebabkan tidak disiplin penerapan protokol kesehatan.
Seiring aktif kembali kegiatan ekonomi, beberapa kantor mungkin telah melakukan rapat secara tatap muka. Juga aktivitas makan siang bersama yang rentan terjadi penularan virus.
"Ketika sudah mulai masuk ke dalam kantor, mungkin mereka sudah mulai melakukan meeting dalam satu ruangan, makan bersama, jadi memunculkan infeksi baru. Saya rasa kembali lagi bahwa protokol kesehatan yang tidak terjadi dengan baik di sebuah kantor menjadi pemicu adanya klaster baru," kata Tim Satgas Penanganan Covid-19 subbid Mitigasi dr. Fala Adinda dalam dialog produktif virtual, Selasa (4/4/2021).
Dokter Fala menyampaikan bahwa protokol kesehatan saat ini tidak hanya 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca Juga: Gebrak Meja, Oknum Wartawan Ngamuk di Kantor Desa
Tetapi juga dilengkapi dengan 2M lainnya, yakni menahan mobilitas dan menjauhi kerumunan. Kedua protokol kesehatan tambahan itu yang, menurut Fala, meragukan apakah benar-benar dilakukan dengan baik di kantor.
Menurut dokter Fala, perlu kesadaran dari setiap individu. Sehingga jika perusahaan telah menetapkan aturan protokol kesehatan secara maksimal, klaster perkantoran seharusnya tidak terjadi.
"Pandemi ini sudah berjalan selama lebih dari 1 tahun dan sudah ada kejenuhan atau juga terlena dengan turunnya kurva. Tapi perlu diingat bahwa pandemi ini masih terus berjalan, ada mutasi baru juga seperti megara tetangga yang mulai lagi ada second cases, ada kematian yang terus setiap hari melonjak," tuturnya.
Sementara itu, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan adanya kemungkinan para pekerja sudah merasa aman lantaran telah mendapatkan vaksin Covid-19. Padahal, Nadia menekankan bahwa jumlah orang yang sudah tervaksinasi masih jauh dari target.
Sehingga belum terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity di masyarakat. Selain itu pula, Nadia mengingatkan bahwa meski sudah disuntik vaksin tidak langsung membuat seseorang jadi terhindar dari paparan virus Covid-19. Hanya saja memang menurunkan risiko menjadi kondisi berat.
Baca Juga: Agar Lingkungan Kerja Nyaman, Ini Tips Jalin Pertemanan Sehat di Kantor
"Jumlah yang di vaksin baru sekitar 12 juta orang dari sasaran kita sebanyak 181,5 juta. Artinya ini masih perjalanan panjang untuk kita membentuk kekebalan kelompok. Vaksinasi tidak cukup memberikan benteng perlindungan kepada diri kita, harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Karena vaksin tidak 100 persen melindungi," ucapnya.