Covid-19: Amerika Serikat Disebut Sulit Capai Herd Immunity, Kenapa?

Bimo Aria Fundrika
Covid-19: Amerika Serikat Disebut Sulit Capai Herd Immunity, Kenapa?
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

Lantas apa sebabnya Amerika Serikat tidak bisa mencapai herd immunity?

Suara.com - Selama ini diketahui bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok menjadi salah satu cara untuk bisa menghentikan pandemi Covid-19. Namun, Amerika disebut tidak bisa mencapai herd immunity, demikian menurut para ahli.

Lantas apa sebabnya Amerika Serikat tidak bisa mencapai herd immunity? Dilansir dari NY Post ini karena varian Covid-19 yang lebih menular menyebar dan banyak orang Amerika tetap enggan untuk mendapatkan vaksinasi. 

Sebaliknya, viru yang telah membunuh lebih dari 577.000 orang di seluruh negeri hanya akan menjadi lebih mudah dikelola, kata para ilmuwan.

“Virus itu tidak mungkin hilang. Tapi kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa itu kemungkinan menjadi infeksi ringan," kata Rustom Antia, seorang ahli biologi evolusi di Emory University di Atlanta.

Baca Juga: Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?

Saat ini, kurang dari setengah orang Amerika telah menerima satu dosis vaksin virus corona, dan sekitar sepertiga telah divaksinasi penuh, menurut statistik dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Ilustrasi herd immunity. (Shutterstock)
Ilustrasi herd immunity. (Shutterstock)

“Pemberantasan, saya pikir, tidak mungkin pada tahap ini,” Dr. Bary Pradelsk, seorang ekonom Prancis, mengatakan kepada Times.

“Tapi Anda menginginkan eliminasi lokal,” katanya, mengacu pada strategi di mana masyarakat dapat mengendalikan potensi wabah melalui pengujian dan pelacakan yang waspada. Pradelsk dan rekan-rekannya menggambarkan strategi ini dalam makalah yang diterbitkan di The Lancet Kamis.

Sebelumnya dalam pandemi, para ilmuwan memperkirakan bahwa kekebalan kawanan akan tercapai ketika 60 hingga 70 persen orang memiliki kekebalan alami dari infeksi sebelumnya atau kekebalan melalui inokulasi.

Setahun kemudian, perkiraan itu meningkat menjadi setidaknya 80 persen, sebagian besar karena mutasi baru yang sangat mudah ditularkan, kata Times.

Baca Juga: Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!

Tapi sekarang, Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis presiden, mendesak masyarakat untuk tidak fokus pada kekebalan kawanan dan sebaliknya hanya fokus untuk mendapatkan vaksinasi sendiri.