Ahli Psikologi Ungkap Manfaat Minta Maaf dan Memaafkan di Hari Lebaran

Selasa, 04 Mei 2021 | 11:29 WIB
Ahli Psikologi Ungkap Manfaat Minta Maaf dan Memaafkan di Hari Lebaran
Ilustrasi maaf-maafan saat lebaran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idul Fitri tidak terasa akan datang sebentar lagi. Momen Hari Raya biasa dimanfaatkan keluarga dan kerabat untuk saling meminta dan memberi maaf.

Ahli psikologi Lina Karlina mengatakan, saling memaafkan di Hari Raya akan berdampak baik untuk kesehatan jiwa. Hal ini dikarenakan memaafkan dapat melepaskan stres yang tersimpan.

"Memaafkan itu punya dampak yang bagus untuk melepaskan stres di pikiran kita yang dipicu faktor eksternal. Seperti orang lain yang memiliki kesalahan pada kita misalnya. Karena itu, otak kita mampu mengingat memori yang terkesan negatif," ungkapnya saat dihubungi Suara.com, Senin (3/5/2021).

Lina yang juga CEO SHINE Consulting, sebuah lembaga konsultasi psikologi dan manajemen, menyebut kesan negatif tersebut bisa merusak kesehatan mental, bahkan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Ketahuilah, Hukum Pakai Baju Baru Saat Lebaran

"Kalau kita bisa memaafkan, lebih punya manfaat buat diri kita sendiri, dan kita bisa melepas emosi negatif yang terpendam," pesan Lina.

Diakuinya memaafkan mungkin tidak bisa dilakukan dengan mudah. Namun di momen lebaran, menurutnya tepat untuk menurunkan ego demi bisa memaafkan dan meminta maaf.

"Memang nggak mudah ya. Makanya di momen lebaran ini cocok banget, supaya kita mau menurunkan ego untuk minta maaf, dan melapangkan dada untuk memaafkan," ungkapnya.

Setelah memaafkan, bukan tak mungkin Anda juga memiliki kesalahan kepada orang lain. Karenanya, Lina menyebut meminta maaf juga penting dilakukan saat Lebaran.

Ia juga memberi tips bahwa meminta maaf bukan berarti menjatuhkan harga diri, melainkan menunjukkan sikap kedewasaan.

Baca Juga: Fakta Takmir Masjid Usir Jemaah Bermasker, Berujung Minta Maaf

"Meminta maaf bukan berarti menjatuhkan harga diri kita, justru menunjukkan sikap kedewasaan kita dan kebijaksanaan kita. Karena manusia itu tidak lepas dari salah, tapi orang yang mampu mengakuinya itu luar biasa," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI