Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan perokok karena mereka berisiko lebih tinggi tertular Covid-19. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.
Sebelumnya sebuah studi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang menilai lebih dari 7.000 orang juga menyatakan bahwa rokok berpengaruh pada keparahan Covid-19.
Melansir dari Healthshots, Dr Joe Zein, ahli paru di Klinik Cleveland mengatakan bahwa tidak mengherankan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko hasil yang buruk akibat Covid-19.
"Merokok menyebabkan perubahan struktural pada saluran pernapasan dan membahayakan kemampuan orang untuk meningkatkan respons kekebalan dan peradangan yang sesuai (melawan infeksi)," tambahnya.
Baca Juga: KPK Resmi Luncurkan Fitur JAGA Covid-19, Apa Itu?
Beberapa ahli kesehatan juga menganjurkan untuk tidak merokok setelah mendapatkan suntikan vaksin pertama. Hal ini disebabkan karena rokok dapat mengurangi respon antibodi. Sebagai gantinya, perokok dapat memilih metode alternatif seperti makan permen karet nikotin.
"Itu karena paparan asap rokok merusak kemampuan untuk membentuk sel memori yang sangat penting untuk pemeliharaan respons imun pelindung yang diinduksi oleh vaksin," ungkap sebuah penelitian.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko pembekuan darah.
Selain rokok, Anda juga disarankan untuk tidak minum alkohol. Minum alkohol dikatakan dapat melemahkan respons kekebalan. Anda juga perlu untuk makan makanan yang seimbang dan menghidrasi. Terlebih lagi, tidur juga tak kalah pentingnya karena kurang tidur melemahkan sistem kekebalan hingga 70 persen.
Baca Juga: Negara-negara Tetangga India Waspadai Sebaran Varian Covid Mutan Ganda