Hits: Covid-19 Virus Musiman, Akun TikTok Sindir Bau Vagina

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 03 Mei 2021 | 10:41 WIB
Hits: Covid-19 Virus Musiman, Akun TikTok Sindir Bau Vagina
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan suhu hangat dan iklim tropis dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19. Studi ini menemukan, tempat-tempat dengan suhu hangat dan matahari bersinar dalam waktu lama memiliki tingkat kasus Covid-19 yang lebih rendah, dibandingkan negara yang jauh dari garis khatulistiwa dan negara yang mempunyai cuaca lebih dingin. Apakaha ini akan menjadi kabar baik?

Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih akrab disapa dr. Tirta geram saat beberapa pengguna TikTok membuat sebuah akun yang menyindir masalah organ kewanitaan. Dalam sebuah unggahan TikTok, pengguna @naffzuraizzi_ menulis, "Jangan muka aja yang dirawat, bawahan bau sampah". Duh, maksudnya apa ya?

Selengkapnya, simak artikel di bawah ini ya!

1. Covid-19 Termasuk Virus Musiman, Penyebarannya Menurun Saat Musim Panas

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Harus Diawasi Ketat, Rentan Penyebaran Covid-19

Ilustrasi musim panas. (PIxabay/Free-Photos)
Ilustrasi musim panas. (PIxabay/Free-Photos)

Sebuah studi baru menunjukkan suhu hangat dan iklim tropis dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19.

Studi ini menemukan, tempat-tempat dengan suhu hangat dan matahari bersinar dalam waktu lama memiliki tingkat kasus Covid-19 yang lebih rendah, dibandingkan negara yang jauh dari garis khatulistiwa dan negara yang mempunyai cuaca lebih dingin.

Baca selengkapnya

2. Viral Akun TikTok Sindir Bau Vagina, dr. Tirta Geram: Jangan Salah Kaprah!

Dokter Tirta Mandira Hudhi. [Instagram/@dr.tirta]
Dokter Tirta Mandira Hudhi. [Instagram/@dr.tirta]

Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih akrab disapa dr. Tirta geram saat beberapa pengguna TikTok membuat sebuah akun yang menyindir masalah organ kewanitaan.

Baca Juga: Protein Lonjakan pada Virus Corona Memainkan Peran Kunci pada Penyakitnya

Dalam sebuah unggahan TikTok, pengguna @naffzuraizzi_ menulis, "jangan muka aja yang dirawat, bawahan bau sampah".

Baca selengkapnya

3. Sama-Sama dari China, Berikut Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinopharm & Sinovac

Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.

Sebanyak 482.400 dosis vaksin Sinopharm (BBIBP-CorV) telah tiba di Indonesia pada Jumat (30/4/2021) kemarin. Selain vaksin Covid-19 tersebut, China juga mengirimkan enam juta dosis milik Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.

"Telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Baca selengkapnya

4. Agar Selalu Sehat, Perempuan Harus Konsumsi 4 Asupan Berikut di Usia 30-an

Ilustrasi perempuan sehat. (Pixabay)
Ilustrasi perempuan sehat. (Pixabay)

Seiring bertambahnya usia, tubuh Anda mengalami beberapa perubahan yang  bersifat fisik maupun hormonal, terutama pada perempuan. Dalam hal ini, asupan yang Anda konsumsi bisa sangat berpengaruh. 

Melansir dari Healthshots, usia 30-an adalah masa kritis, terutama bagi perempuan karena kesehatannya membutuhkan banyak waktu dan perhatian. Perubahan hormonal juga akan terjadi di usia tersebut.

Baca selengkapnya

5. Berisiko Kematian, Ini Gejala Sirosis Hati yang Mesti DIkenali

Ilustrasi sirosis hati. (Shutterstock)
Ilustrasi sirosis hati. (Shutterstock)

Banyak orang mungkin masih belum familiar dengan siriosis hati. Padahal jika tidak terdeteksi sejak dini, penyakit ini bisa berisiko kematian.

Untuk yang belum tahu, sirosis hati sendiri sederhananya merupakan kerusakan hati menahun karena fibrosis hati. Selain tidak memiliki gejala yang khas pada stadium awal, tetapi memiliki risiko kematian yang tinggi pada stadium lanjut yaitu pada stadium dekompensasi.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI