Suara.com - Kehamilan dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti mual, muntah, sembelit, mulas, hingga varises. Tidak hanya itu, ternyata kehamilan juga memengaruhi kesehatan mulut.
Seorang wanita bernama Alicia, menceritakan kisahnya mengapa ia memakai gigi palsu snap on melalui unggahan video di TikTok.
"Selama kehamilanku, gigiku dengan cepat mulai rusak. Dari dalam ke luar. Kedua gigi kaninus terlepas dari garis gusi," kata Alicia dalam unggahannya, dilansir Health.
Beberapa giginya mulai hilang, hingga ia tidak berani tersenyum atau berbicara. Alicia mencoba menyembunyikan rasa sakitnya.
Baca Juga: Ibu Hamil Pandeglang Jatuh Ditandu Menuju Puskesmas, Bayi Kembar Meninggal
Ternyata Alicia tidak sendiri, ada banyak wanita hamil yang juga mengalami masalah kesehatan mulut. Ada warganet yang berkomentar bahwa ia memiliki gigi busuk, terkelupas, dan lebih dari setengahnya hilang akibat hiperemesis.
Tapi efek samping kehamilan ini dibantah oleh dokter gigi.
"Perubahan hormonal selama kehamilan dapat memengaruhi gusi, tetapi tidak memiliki hubungan langsung dengan lepasnya gigi," kata dokter gigi anak Elizabeth Laborde, DDS, dilansir Health.
Bahkan, tambah Laborde, kehamilan tidak dapat menyebabkan gigi berlubang serta hilangnya banyak gigi sampai-sampai membuat sang ibu harus menggunakan gigi palsu.
"Ini benar-benar kesimpulan yang tidak masuk akal," lanjutnya.
Baca Juga: Hamil Dua Bulan, Raffi Ahmad Sebut Nagita Slavina Makin Cengeng
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat sekitar 60 hingga 75 persen orang hamil mengalami gingivitis, tahap awal penyakit periodontal.
"Hal ini dapat menyebabkan gusi berdarah dan menjadi merah, bengkak akibat peradangan. Disebabkan oleh perubahan kadar progesteron dan estrogen," jelas Lisa Creaven, dokter gigi kosmetik yang berbasis di Irlandia.
Jika tidak diobati, radang gusi bisa menjadi cukup parah hingga menyebabkan gusi terinfeksi, yang berisiko besar menyebabkan lepasnya gigi.
Menurut March of Dimes, kehamilan juga bisa membuat gigi terasa lebih longgar akibat tingginya kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh. Hormon ini dapat mengendurkan jaringan dan tulang yang menahan gigi sementara waktu.
"Tetapi itu tidak menyebabkan gigi tanggal, meski bisa mengkhawatirkan," tambahnya.
American Dental Assocation (ADA) mengatakan kehamilan memang meningkatkan risiko gigi berlubang, tetapi ini tidak disebabkan oleh kehamilan itu sendiri.
Menurut ADA, kemungkinan gigi berlubang tersebut disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan atau mual di pagi hari, yang dapat meningkatkan paparan asam di mulut.