Suara.com - Beberapa hari yang lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) berencana melarang penggunaan rokok mentol dan cerutu rasa, termasuk yang dibumbui mentol.
"Berbekal bukti ilmiah yang kuat, dan dengan dukungan penuh dari pejabat Administrasi (Biden), kami yakin tindakan ini akan membawa kita pada lintasan menuju penghentian penyakit terkait tembakau dan kematian di AS," kata Penjabat Komisaris FDA Janet Woodcock, MD.
Larangan ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa rokok mentol dan cerutu rasa dilarang?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mentol senyawa kimia yang dapat ditemukan secara alami di peppermint serta tanaman serupa lainnya atau dibuat di laboratorium.
Baca Juga: Wika Salim Pose Pegang Cerutu di Pantai, Jenita Janet Salfok: Gede Yaahh!
Pada dasarnya, tujuan menambahkan mentol ke dalam rokok untuk membuatnya lebih enak, terutama bagi perokok baru dan kaum muda.
"Mentol dalam rokok menciptakan sensasi dingin di tenggorokan dan saluran udara saat pengguna menghirup, membuat asap rokok terasa kurang keras bagi pengguna," laporan CDC, dilansir Health.
Meski banyak yang mengatakan bahwa rokok mentol merupakan "alternatif yang lebih sehat", ini sama berbahayanya dengan rokok non-mentol. Beberapa meyakini rokok mentol juga mungkin lebih membuat ketagihan.
Sebenarnya, alrangan ini berdasarkan pada petisi warga yang diajukan ke FDA pada 2013 silam. Petisi, yang diajukan oleh Konsorsium Hukum Pengendalian Tembakau dan sejumlah organisasi nasional lainnya, mendesak FDA melarang mentol sebagai ciri perasa dalam rokok dan menghilangkan rokok mentol dari pasaran.
Batas waktu untuk menanggapi petisi adalah 29 April 2021.
Baca Juga: Artefak Mesir yang Lama Hilang Ditemukan di Dalam Kotak Cerutu
Hal ini kembali pada fenomena 2009, ketika Tobacco Control Act melarang rokok dengan rasa yang khas seperti cokelat atau ceri. Tetapi larangan ini tidak berlaku untuk rokok rasa mentol. Setelah larangan itu, orang beralih ke cerutu rasa dengan penjualan yang meningkat tajam.
"Tujuan kesehatan masyarakat dari larangan rokok rasa mungkin telah dirusak oleh ketersediaan terus-menerus dari cerutu rasa ini," ujar FDA.
FDA berharap larangan tersebut akan sangat berdampak pada mereka yang terpengaruh produk, termasuk komunitas kulit berwarna dan populasi berpenghasilan rendah, yang lebih banyak menggunakan rokok mentol dan cerut rasa.
"Secara keseluruhan, kebijakan ini akan membantu menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan masyarakat saat kita menghadapi penyebab utama penyakit dan kematian yang dapat dicegah," tambah FDA.
Dalam pernyataannya, FDA mengatakan larangan tersebut tidak diberlakukan terhadap kepemilikan atau penggunaan individu, melainkan produsen, distributor, grosir, importir, dan pengecer produk.