Sama-Sama dari China, Berikut Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinopharm & Sinovac

Minggu, 02 Mei 2021 | 14:58 WIB
Sama-Sama dari China, Berikut Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinopharm & Sinovac
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 482.400 dosis vaksin Sinopharm (BBIBP-CorV) telah tiba di Indonesia pada Jumat (30/4/2021) kemarin. Selain vaksin Covid-19 tersebut, China juga mengirimkan enam juta dosis milik Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.

"Telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Meski sama-sama datang dari China, kedua vaksin Covid-19 tersebut berbeda. Berikut perbedaan kedua vaksin asal China tersebut:

1. Efikasi

Baca Juga: Selain Vaksin, Pfizer Berencana Sediakan Antivirus Covid-19 Berbentuk Pil

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Sinovac: Pada akhir Januari 2021 lalu, Kepala Divisi Penjamin Mutu dan Regulasi Biofarma Jeni Treshnabudhi mengatakan CoronaVac memiliki tingkat efikasi 65,3 persen.

Artinya, risiko terinfeksi virus corona pada orang yang sudah disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech ini berkurang sejumlah nilai tersebut.

"Dengan kita melakukan vaksinasi, kemungkinan kita terpapar menjadi sakit karena COVID-19 turun sebanyak 65,3 persen," kata Jeni, Sabtu (30/1/2021) lalu.

Sinopharm: Sementara itu, Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan efikasi vaksin Sinopharm buatan perusahaan farmasi milik pemerintah China, China National Pharmaceutical Group mencapai 78 persen.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan uji klinis vaksin ini dilakukan di Uni Emirat Arab terhadap 42 ribu relawan.

Baca Juga: Penyebab Infeksi Covid-19 Meski Sudah Vaksin dan 4 Berita Kesehatan Lain

"Studi klinik fase III yang telah dilakukan uni emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subjek sekitar 42.000 menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," kata Penny dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/4/2021).

2. Cara kerja vaksin

Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)

Sinovac: CoronaVac termasuk dalam vaksin yang tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan menggunakan partikel virus corona yang dimatikan, sehingga saat sistem kekebalan tubuh terpapar, virus tidak akan menyebabka penyakit.

"CoronaVac adalah metode (vaksin) yang lebih tradisional, yang berhasil digunakan di banyak vaksin terkenal seperti rabies," kata Associate Prof Luo Dahai dari Nanyang Technological University, dilansir BBC.

Sinopharm: Sama halnya dengan CoronaVac, vaksin BBIBP-CorV, merupakan vaksin tidak aktif, menurut New York Times. Begitu vaksin masuk ke dalam tubuh, beberapa virus tidak akrif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang menghadirkan antigen merobek virus corona dan menampilkan beberapa fragmennya. Kemudian, sel T akan mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein permukaannya, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

3. Suhu penyimpanan

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Sinovac: CoronaVac harus disimpan dalam suhu dua hingga 8 derajat Celcius, dan suhu ini harus tetap terjaga.

Sinopharm: Tidak berbeda dengan vaksin milik Sinovac, BBIBP-CorV dapat disimpan dalam suhu normal dua hingga 8 derajat Celcius.

“Kami tidak mengubah atau meningkatkan infrastruktur kami untuk tujuan penyimpanan. Vaksin disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius. Jadi, dapat disimpan di lemari es obat di mana semua obat dan vaksin standar kami simpan, ”kata Nabil Debouni, Direktur Medis Grup, VPS Healthcare, dikutip Khaleej Times.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI