Lansia India Meninggal Usai Serahkan Kamar RS Demi Pasien Corona Lebih Muda

Minggu, 02 Mei 2021 | 13:29 WIB
Lansia India Meninggal Usai Serahkan Kamar RS Demi Pasien Corona Lebih Muda
Para lansia disebut paling rentan terpapar virus corona. (Foto: Getty Images/via BBC Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria berusia 85 tahun dengan Covid-19 di India rela meninggalkan ruangan rumah sakitnya untuk memberi ruang bagi pasien yang lebih muda. Akibatnya, ia meninggal setelah dipulangkan.

Melansir dari Independent, Narayan Dabhalkar seorang pensiunan ahli statistik, keluar dari bangsal di rumah sakit pemerintah Indira Gandhi Rughnalaya (IGR) di Nagpur, Maharashtra. Ia menentang saran dokter untuk tetap tinggal di rumah sakit karena kadar oksigen darahnya turun.

Keputusan Dabhalkar muncul setelah dia menyaksikan seorang wanita memohon kepada staf untuk memasukkan suaminya yang berusia 40 tahun ke fasilitas medis yang penuh di India. "Saya 85 tahun," kata Dabhalkar kepada staf rumah sakit.

“Saya telah menjalani hidup saya. Menyelamatkan nyawa seorang pemuda lebih penting. Anak-anak mereka masih kecil, tolong berikan tempat tidur saya kepada mereka,” ujarnya pada staf rumah sakir.

Baca Juga: Miris Tanah Abang Dipadati Pengunjung, Inul Bongkar Biaya Sakit Corona

Ia kemudian dijemput oleh putrinya Aasawari Kothiwan dan meninggal tiga hari kemudian setelah dibawa ke rumah.

Seorang polisi lalu lintas di salah satu sudut Kota New Delhi, India menunjukkan imbauan agar berdoa dari rumah selama wabah virus corona. (Foto: AFP)
Seorang polisi lalu lintas di salah satu sudut Kota New Delhi, India menunjukkan imbauan agar berdoa dari rumah selama wabah virus corona. (Foto: AFP)

“Seluruh keluarga kami tertular Covid-19, tanggal 16 April, sampelnya kami uji dan hasilnya keluar pada 19 April. Perawatan dilanjutkan di rumah. Kami membawanya ke IGR ketika kadar oksigennya turun pada tanggal 22 April. Kami mendapat tempat tidur setelah usaha keras tetapi dia kembali ke rumah dalam beberapa jam. Bahkan dokter mengatakan bahwa dia dalam keadaan kritis," ujar Kothiwan.

“Ayah saya berkata dia lebih suka menghabiskan saat-saat terakhirnya bersama kami. Dia juga memberi tahu kami tentang seorang pasien muda yang lebih membutuhkan," imbuhnya.

India saat ini menjadi episentrum global dari krisis Covid-19 dan sedang mengalami gelombang kedua yang menghancurkan dari infeksi virus coron. Bahkan kasus harian telah mencapai 400 ribu orang dalam 24 jam di hari Sabtu (1/5/2021).

Baca Juga: Selain Vaksin, Pfizer Berencana Sediakan Antivirus Covid-19 Berbentuk Pil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI