Suara.com - Lima penyebab infeksi Covid-19 meski sudah divaksinasi menjadi berita kesehatan palinga banyak dibaca hari ini, Sabtu 1 Mei 2021.
Ada juga pernyataan dokter paru buntut dari kasus tes antigen bekas hingga kata pakar soal merokok usai buka puasa.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Penting! 5 Penyebab Terinfeksi Covid-19 Meski Telah Divaksinasi
Baca Juga: Tersangka Praktek Antigen Bekas Bangun Rumah Mewah di Lubuklinggau
Banyak orang merasa kebal setelah divaksinasi Covid-19. Padahal setelah divaksinasi, seseorang tetap bisa terinfeksi Covid-19, sekalipun ia sudah divaksin lengkap atau mendapat suntikan dua dosis vaksin.
Dalam keterangannya kepada Suara.com, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR mengungkap data yang sempat dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terkait infeksi Covid-19 setelah divaksinasi.
2. Bolehkah Merokok usai Suntik Vaksin Covid-19? Ini Saran Ahli!
Vaksinasi merupakan salah satu cara melindungi diri dari virus corona Covid-19. Tapi, ada beberapa hal yang memang harus dihindari sebelum dan sesudah suntik vaksin Covid-19 untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Baca Juga: Fenomena Antigen Bekas, Ketua PDPI: Picu Trauma Psikologis Masyarakat
Beberapa orang mungkin mempertanyakan aturan merokok setelah suntik vaksin Covid-19. Apakah merokok bisa membuat efek samping vaksin Covid-19 lebih parah atau tidak?
3. Buntut Alat Antigen Bekas, Dokter Paru Minta Kemenkes RI Evaluasi
Kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas oleh oknum pegawai PT Kimia Farma menyebabkan kemunduran dalam penanganan pandemi Covid-19.
Melihat perilaku oknum ini Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR berharap pemerintah segera kembali memperketat dan mengevaluasi kembali standarisasi prosedur rapid swab test antigen di berbagai lapisan.
4. Heboh Antigen Bekas, Benarkah Alat Swab Test Covid-19 Bisa Dicuci Ulang?
Oknum petugas Kimia Farma yang kedapatan memanfaatkan alat rapid tes antigen bekas untuk dipakai kembali di Bandar Kualanamu, Medan membuat banyak orang geram.
Para petugas ini berdalih, sebelum digunakan kembali alat swab test terlebih dulu dicuci dan disterilkan. Tapi benarkah bisa demikian?
5. Puasa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Ini Buktinya!
Puasa memberikan banyak manfaat kesehatan tak terduga, termasuk mengontrol tekanan darah tinggi. Para peneliti pun menemukan puasa bisa menurunkan tekanan darah tinggi dengan membentuk kembali mikrobiota usus.
Perlu dipahami tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah tinggi ini terjadi akibat disbiosis usus, yang juga bisa memicu dampak buruk lain pada kesehatan tubuh.