Penting! 5 Penyebab Terinfeksi Covid-19 Meski Telah Divaksinasi

Sabtu, 01 Mei 2021 | 17:49 WIB
Penting! 5 Penyebab Terinfeksi Covid-19 Meski Telah Divaksinasi
Salah satu tenaga kesehatan yang sedang menyiapkan vaksin di kawasan Benten Vredeburg Yogyakarta beberapa waktu lalu. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang merasa kebal setelah divaksinasi Covid-19. Padahal setelah divaksinasi, seseorang tetap bisa terinfeksi Covid-19, sekalipun ia sudah divaksin lengkap atau mendapat suntikan dua dosis vaksin.

Dalam keterangannya kepada Suara.com, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR mengungkap data yang sempat dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terkait infeksi Covid-19 setelah divaksinasi.

"Data menunjukkan bahwa sekitar 0,7 persen hingga 0,8 persen orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis lengkap masih dapat terinfeksi Covid-19," ujar Dr. Agus beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Dr. Agus menjelaskan risiko terinfeksi pasca vaksin Covid-19 bisa terjadi karena berbagai hal berikut:

Baca Juga: Syamsuar Sebut Kasus Covid-19 di Riau Melonjak, Ruang Isolasi Penuh

Aktor Nicholas Saputra melakukan vaksinasi Covid-19 di Galeri Nasional Indonesia yang turut disaksikan langsung Presiden Joko Widodo, Senin (19/4/2021). [Tangkapan Layar YouTube Setkab]
Aktor Nicholas Saputra melakukan vaksinasi Covid-19 di Galeri Nasional Indonesia yang turut disaksikan langsung Presiden Joko Widodo, Senin (19/4/2021). [Tangkapan Layar YouTube Setkab]

1. Terinfeksi sebelum vaksinasi

Terinfeksi covid 19 beberapa hari sebelum vaksin atau pasien tersebut sudah terinfeksi, namun virus masih dalam tahap masa inkubasi.

2. Proteksi vaksin yang beragam

Proteksi vaksin tidak 100 persen, bervariasi untuk setiap vaksin. Misalnya vaksin Pfizer punya proteksi mencapai 95 persen, vaksin Moderna mencapai 94,1 persen, AstraZeneca 70,4 persen dan Sinovac 65,3 persen.

3. Terinfeksi strain baru

Baca Juga: Update 1 Mei: Tambah 4.512, Kasus Covid-19 Indonesia Jadi 1.672.880

Vaksin tidak bisa membentuk kekebalan terhadap semua strain. Saat ini virus corona punya berbagai strain, sehingga strain yang berkembang tidak bisa ditangkal oleh vaksin tertentu.

Seperti misalnya strain dari Afrika Selatan tidak visa ditangkal oleh vaksin buatan AstraZeneca, namun tetap efektif menggunakan vaksin buatan Pfizer.

4. Mutasi virus

Mutasi virus, yang bisa menyebabkan vaksin belum terbukti bisa melindungi dari varian baru. Seperti disebut-sebut mutasi yang berkembang di India lebih berbahaya dibanding yang tersebar di Uni Eropa.

5. Imunitas belum terbentuk

Imunitas yang terbentuk pasca vaksin setiap orang berbeda. Hal ini dipengaruhi kondisi tubuh setiap orang yang berbeda seperti kepemilikan penyakit penyerta seperti jantung, stroke, diabetes, kanker, autoimun dan sebagainya.

"Sehingga yang wajib dilakukan adalah tetap menjalankan protokol 5M, yaitu memakai masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak, senantiasa menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau bepergian," pungkas Dr. Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI