Produk Kecantikan Organik Tak Selalu Terbaik, Ini 5 Alasannya!

Sabtu, 01 Mei 2021 | 16:58 WIB
Produk Kecantikan Organik Tak Selalu Terbaik, Ini 5 Alasannya!
Ilustrasi krim wajah, produk kecantikan organik (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan, banyak produk kecantikan dan makanan yang berbahan dasar organik. Banyak orang pun memilih produk kecantikan dan makanan organik karena dipercaya lebih aman.

Faktanya, label organik pada sebuah produk belum menjamin itu pilihan terbaik. Sejauh ini, bukti pun menunjukkan transgenik tidak berdampak negatif pada tubuh.

Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum beralih ke produk kecantikan dan makanan organik.

1. Bebas bahan kimia

Baca Juga: Peringatan May Day 2021, Pemkot Medan Beri Vaksin untuk Buruh

Rata-rata produk organik pasti akan memberi label "bebas bahan kimia" untuk menarik minat pembelinya. Karena, kata "kimiawi" dinilai mengancam dan berbahaya untuk kesehatan.

Padahal air saja juga termasuk bahan kimia. Selain itu, ahli kulit juga menjelaskan produk alami biasa tidak diteliti sebaik produk non organik. Karena itu, Anda seharusnya membaca label di bagian belakang produk untuk memahami lebih detail, jangan hanya percaya label "bebas bahan kimia".

Ilustrasi krim wajah organik (Pixabay/stux)
Ilustrasi krim wajah organik (Pixabay/stux)

2. Umur simpan yang lebih pendek

Meskipun produk kecantikan dan makanan Anda berbahan organik, Anda tetap harus memperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Bahan-bahan organik biasanya bertahan rata-rata selama 3 bulan. Jadi, jangan menggunakan produk alami ini setelah lewat tanggal kadaluwarsanya karena bisa menumbuhkan jamur dan ragi, terutama bila mengandung air.

3. Risiko alergi ddan hipersensitivitas

Baca Juga: Bolehkah Merokok usai Suntik Vaksin Covid-19? Ini Saran Ahli!

Kebanyakan orang yang beralih ke produk perawatan kulit alami justru kulitnya menjadi lebih sensitif. Mereka mengira jerawat di wajahnya disebabkan oleh reaksi terhadap bahan kimia.

Tapi Faktanya, banyak bahan alami yang bisa memicu reaksi alergi, seperti minyak kayu putih, rosemary, minyak pohon teh dan produk berbahan dasar jeruk. Sebaliknya, beberapa produk yang diformulasikan di laboratorium justru jauh lebih stabil, tidak terlalu asam dan terbuat khusus untuk kulit sensitif.

4. Paraben

Banyak orang mengira paraben dalam produk kecantikan berbahaya. Padahal, paraben dan pengawet adalah zat yang membuat produk lebih stabil dan membantu kulit untuk menyerapnya.

Sejauh ini, belum ada penelitian yang mengatakan paraben membahayakan kesehatan. Faktanya, paraben cukup aman digunakan selama kadarnya kurang dari 0,1 persen. Selain itu, paraben secara alami juga ada di dalam buah-buahan, seperti blueberry, stroberi dan zaitun.

5. Pengelupasan kulit

Eksfoliasi adalah perawatan kulit yang sangat bermanfaat untuk menghilangkan sel-sel kulit mati sehingga membantu regenerasi dan wajah terlihat segar. Tapi, penggunaan eksfoliasi alami justru akan merusak kulit.

Dalam hal ini, banyak orang mencoba memakai gula sebagi bahan organik untuk scrub. Tap, gula memiliki molekul besar yang bisa mengikis kulit dan meninggalkan goresan kecil.

Sebaliknya, pengelupasan kimiawi justru lebih lembut dan efektif. Kedua metode pengelupasan ini harus dilakukan dengan benar dan konsultasikan dulu dengan dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI