Tak Sadar Idap Diabetes, Risiko Komplikasi Meningkat Pesat

Kamis, 29 April 2021 | 19:29 WIB
Tak Sadar Idap Diabetes, Risiko Komplikasi Meningkat Pesat
ilustrasi penyakit diabetes. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit diabetes disebabkan karena gaya hidup tidak sehat yang terus menerus dilakukan. Terutama pada diabetes tipe 2 atau diabetes melitus (DM).

Tetapi sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari gula darahnya di atas normal dan telah termasuk kategori diabetes. Apa ya dampaknya?

Ketua Umum PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., mengatakan bahwa kondisi itu bisa menyebabkan seseorang beresiko alami komplikasi penyakit lain.

"Sebagian besar pasien diabetes ternyata tidak menyadari dia diabetes. Resiko dari ketidaksadaran ini maka pasien akan jatuh ke komplikasi sebelum diabetesnya sempat diobati. Kita tahu kalau komplikasi terjadi maka tidak saja masalah morbiditas di mana kesakitan dan kematian jadi lebih tinggi tetapi biaya yang harus dikeluarkan baik oleh masyarakat itu sendiri ataupun oleh pemerintah," kata prof. Suastika dalam webinar daring, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Awas! Obesitas Bisa Jadi Fase Awal Munculnya Diabetes Tipe 2

Hal tersebut juga menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mengurangi angka kesakitan diabetes. Prof Suastika mengatakan, saat ini Indonesia menempati peringkat tujuh dunia dengan jumlah kasus diabetes terbanyak di dunia.

Hampir 11 juta orang di Indonesia merupakan pasien diabetes. Bahkan jumlah orang yang prediabetes lebih tinggi lagi. Yakni mencapai 30 juta orang, terbanyak ketiga di dunia.

"Kalau dibiarkan prediabetes ini akan menjadi diabetes. Ini ancaman besar di kemudian hari jika tidak berbuat sesuatu," ucapnya.

Jika sudah masuk fase diabetes, seorang pasien harus mampu mengontrol kadar gula darah normal di bawah 150. Menurut prof. Suastika, angka tersebut yang kerap kali sulit dijangkau bagi kebanyakan pasien.

Sehingga komplikasi penyakit pun rentan terjadi. Ia menjelaskan bahwa tanpa kendali glikemik yang baik, seseorang yang tidak menyadari dirinya diabetes akan mendapatkan kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pasien Diabetes Boleh Saja Konsumsi Takjil Manis, Tapi...

"Data dari studi yang melibatkan Indonesia juga telah mencerminkan bahwa komplikasi baik pembuluh darah kecil mikrovaskuler, maupun pembuluh darah besar makrovaskuler itu tinggi di Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu, untuk mengontrol gula darah, terutama dalan tindakan pencegahan, prof. Suastika menyarankan masyarakat mengubah pola hidup lebih sehat dengan rutin melakukan aktivitas fisik supaya mencegah kegemukan. Sebab kelebihan berat badan beresiko menjadi prediabetes yang bisa saja berkembang menjadi diabetes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI