Tahun Kedua Pandemi Covid-19, IDAI Ungkap Dampaknya ke Cakupan Imunisasi

Kamis, 29 April 2021 | 18:20 WIB
Tahun Kedua Pandemi Covid-19, IDAI Ungkap Dampaknya ke Cakupan Imunisasi
ilustrasi imunisasi anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 memengaruhi seluruh aspek kehidupan di Indonesia, termasuk pelaksanaan program imunisasi nasional.

Bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan adanya penurunan cakupan imunisasi di tahun kedua pandemi.

Menurut dokter spesialis anak sekaligus ketua umum IDAI, Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K), FAAPI, FRCPI (Hon), lewat Pekan Imunisasi Dunia, ia mengatakan pada tahun pertama imunisasi MR (Measles and Rubela) cukup baik, dibanding tahun kedua yang cenderung menurun.

"Pada saat imunisasi MR tahun pertama cukup baik, dan tahun kedua cenderung menurun. Tapi cakupan imunisasi saat itu cukup meningkat," ungkapnya dalam acara Kejar Imunisasi, Selamatkan Generasi, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: IDAI Tetap Tidak Merekomendasikan Sekolah Tatap Muka

Cakupan imunisasi yang menurun ini terjadi pada bayi dan juga anak-anak.

"Karena kalau cakupan, kita tidak bisa hanya mengatakan imunisasi dasar saja di bawah usia satu tahun," paparnya.

Selain itu, ia menambahkan juga perlu mikirkan terkait imunisasi saat sekolah kebali dibuka.

"Kita harus memikirkan juga, apalagi saat sekolah nanti dibuka. Cakupan imunisasi juga perlu bagi anak yang ingin sekolah, seperti anak SD dan anak lain. Dan kita tahu, bahwa sekolah hampir satu tahun ini belum ada yang buka. Jadi imunisasi bagi anak di sekolah itu belum jalan," paparnya.

Senada dengan itu, Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine BT Hutapea, M.K.M mengatakan, program imunisasi dibagi menjadi dua program. Yang pertama imunisasi program, dan kedua imunisasi pilihan.

Baca Juga: Anak Baim Wong Demam Usai Imunisasi, Ini 5 Tanda Anak Butuh Perawatan Medis

"Apa bedanya? Kalau imunisasi program itu yang diwajibkan, dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah lewat imunisasi. Dan untuk imunisasi pilihan, itu imunisasi yang diberikan pada seseorang sesuai kebutuhannya dalam rangka melindungi penyakit. Dan ini tidak diwajibkan dari pemerintah," paparnya.

Ia menambahkan mengapa harus imunisasi, karena imunisasi dapat mencegah kematian mulai dari 2-3 juta dalam setiap tahun.

"Sampai saat ini, imunisasi yang ada itu mampu mencegah lebih dari 26 penyakit, dan juga nanti membantu membatasi terjadinya resistensi antibiotik," pungkas dr. Prima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI