Suara.com - Suasana penanganan Covid-19 di India tengah mencekam lantaran lonjakan kasus positif yang mencapai satu juta dalam waktu seminggu.
Alhasil, sistem kesehatan India ambruk dan tidak berdaya. Hal tersebut membuat warga India berbondong-bondong mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 secara online.
"Situasinya mengerikan, benar-benar mengerikan, semua orang ketakutan, bisa jadi saat saya berbincang dengan seseorang hari ini, orang tersebut besok tidak bisa bertemu karena positif Covid-19," ujar Manoj Garg salah seorang warga New Delhi, mengutip Channel News Asia, Kamis (29/4/2021).
Jutaan warga India berjuang keras untuk mendaftar vaksinasi massal yang akan dimulai pemerintah setempat akhir pekan ini.
Baca Juga: Bantu India Tangani COVID-19, Taiwan Kirimkan 150 Konsentrator Oksigen
Menurut Menteri Delhi, Arvind Kejriwal pada gelombang kedua tsunami Covid-19 ini, orang yang sakit Covid-19 cenderung lebih parah dan lebih lama sembuh sehingga semakin mengancam sistem kesehatan India.
"Gelombang saat ini sangat berbahaya. Ini sangat menular, dan mereka yang tertular tidak bisa pulih dengan cepat. Dalam kondisi ini, bangsal perawatan intensif sangat dicari," terangnya.
Pendaftaran program vaksinasi massal akan dibuka pada Rabu mendatang terhadap semua orang yang berusia 18 tahuh ke atas, dan penyuntikkan dimulai pada Sabtu, 1 Mei 2021 mendatang.
Sayangnya, India sebagai salah satu negara produsen vaksin terbesar di dunia belum memiliki stok yang mencukupi untuk lebih dari 600 juta warganya. Padahal penyuntikkan vaksin pada orangtua dan orang dengan penyakit komorbid masih sedang dilakukan.
Banyak orang yang mencoba mendaftar tapi mengeluh tidak bisa, alias gagal untuk mendapatkan slot penyuntikkan. Bahkan situs pendaftaran online tidak bisa diakses akibat banyaknya warga yang mendaftar.
Baca Juga: Angka Kematian Meningkat Di India, Delhi Bangun Krematorium Darurat
"Mereka (pemerintah) memberi tahu kami bahwa suntikan tidak tersedia, karena vaksin belum ada," ujar Pushpa Goswami salah satu penduduk Bumbai yang sudah berusaha mendaftar sejak tiga hari lalu.