Olahraga Bukan Cara untuk Menurunkan Berat Badan dalam Jangka Panjang

Kamis, 29 April 2021 | 09:46 WIB
Olahraga Bukan Cara untuk Menurunkan Berat Badan dalam Jangka Panjang
Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antropolog evolusi di Universitas Duke dan penulis Burn New Research Blows the LId Off How We Really Burn Calories, Lose Weight, and Stay Healthy, Herman Pontzer, mengatakan olahraga mungkin bukan strategi yang efektif penurunan berat badan jangka panjang.

Berdasarkan penelitiannya, olahraga tidak selalu membantu seseorang membakar banyak kalori karena tubuh memiliki cara untuk beradaptasi dengan mengurangi penggunaan energi.

"Olahraga tidak mengubah berapa banyak kalori yang Anda keluarkan, tetapi bagaimana Anda 'membelanjakannya'," kata Pontzer, dilansir Insider.

Menurutnya, diet atau pola makan dan olahraga merupakan dua hal yang berbeda karena memiliki tugas masing-masing.

Baca Juga: Lakukan Diet Ala Idol K-pop, Wanita Ini Malah Masuk Rumah sakit

"Diet adalah alat untuk menurunkan berat badan. Olahraga adalah alat untuk yang lainnya," sambungnya.

Ilustrasi, olahraga pagi. (Shutterstock)
Ilustrasi, olahraga pagi. (Shutterstock)

Berolahraga untuk menurunkan berat badan didasarkan pada asumsi bahwa aktivitas tersebut membakar kalori dengan kecepatan konstan.

Tetapi dalam studi ini, Pontzer justru menemukan orang yang berjalan berkilo-kilo meter setiap hari membakar kalori lebih sedikit dari rerata orang yang tidak banyak bergerak.

"Pengamatan ini menunjukkan, persamaan metabolisme latihan lebih merupakan kurva, artinya semakin banyak Anda berolahraga, semakin hati-hati tubuh Anda mengatur energi," ujar Pontzer.

Meski begitu, membakar energi lebih baik untuk kesehatan tubuh, terlepas dari penurunan berat badan.

Baca Juga: Iseng Coba Diet ala Idol K-Pop, Wanita Ini Masuk Rumah Sakit setelah 2 Hari

Menurut data Pontzer, tubuh ingin tetap pada anggaran kalori sama, entah Anda berolahraga atau tidak aktif sama sekali. Ini disebut kerangka energi yang dibatasi.

Kerangka kerja energi yang dibatasi ini menjelaskan olahraga membantu tubuh mengeluarkan energi berlebih untuk menjaga sistem kekebalan dan respon stres lebih seimbang.

Langkah penelitian selanjutnya yang akan dilakukan adalah menguji bagaimana teori tersebut bekerja, untuk melihat apakah pengaruh olahraga terhadap sistem dan sel dalam tubuh dapat diukur.

Jika berhasil, teori tersebut juga dapat membantu menjelaskan mengapa gaya hidup modern, tidak banyak bergerak , dan pola makan olahan sangat buruk bagi kesehatan. Serta dapat membantu ahli mencari solusinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI