Hentikan Kebiasaan Kompres Otot Cedera Pakai Es Batu, Ini Dampaknya!

Rabu, 28 April 2021 | 14:00 WIB
Hentikan Kebiasaan Kompres Otot Cedera Pakai Es Batu, Ini Dampaknya!
Ilustrasi kompres es batu. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan orang senang mengompres bagian tubuh yang nyeri atau bengkak akibat cedera olahraga atau aktivitas lainnya akai es batu.

Tapi, sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa mengompres otot yang cedera menggunakan es batu justru memberikan reaksi merugikan dan memperlambat penyembuhan.

Studi ini menambah bukti yang semakin meningkat bahwa mengompres otot setelah olahraga bukan tindakan yang efektif. Meskipun studi ini hanya melibatkan tikus, bukan manusia.

Sayangnya dilansir dari CNA, banyak orang mengira kompres es batu ini bisa menghilangkan rasa sakit, membekukan area yang cedera, mencegah pembengkakan serta peradangan, dan membantu penyembuhan otot yang cedera lebih cepat.

Baca Juga: Selain India, Filipina Juga Berisiko Alami Lonjakan Kasus Virus Corona!

Tapi, para ilmuwan olahraga telah mengesampingkan manfaat dari es batu atau air dingin untuk mengompres bagian tubuh yang cedera selama beberapa tahun terakhir.

Ilustrasi cedera kaki (shutterstock)
Ilustrasi cedera kaki (shutterstock)

Dalam studi tahun 2011, orang-orang mengompres otot betis yang robek menggunakan es batu ini masih tetap merasakan sakit kaki yang sama di kemudian hari. Bahkan ia juga tidak bisa kembali bekerja atau beraktivitas.

Demikian pula, tinjauan ilmiah tahun 2012 menyimpulkan bahwa orang yang mengompres ototnya dengan es batu justru akan mendapatkan kembali kekuatan ototnya lebih lambat.

Studi tahun 2015 tentang latihan beban juga menemukan pria yang mengompres ototnya pakai es batu setelah olahraga mengembangkan kekuatan, ukuran dan daya tahan otot lebih sedikit dibandingkan orang yang pulih tanpa es.

Namun, proses penyembuhan ini menarik minat para peneliti. Sehingga mereka mengumpulkan sampel otot dari beberapa hewan dan mengikatkan kantong berisi es batu kecil ke kaki pada sekitar setengah dari tikus.

Baca Juga: WHO Temukan Varian Baru Virus Corona India Sudah Ada di 17 Negara Lain!

Para ilmuwan terus mengumpulkan sampel otot dari anggota kedua kelompok tikus setiap beberapa jam dan beberapa hari setelah latihan semu, selama 2 minggu.

Para peneliti pun melihat bukti yang jelas adanya kerusakan banyak serat otot akibat mengompresnya pakai es batu. Jaringan yang belum dikompres pakai es batu mengumpulkan sel pro-inflamasi dengan cepat.

Dalam beberapa jam, sebagian besar serat yang rusak telah dibersihkan dan sel-sel anti-inflamasi pun muncul bersama dengan sel otot khusus yang membantu kembali jaringannya.

Sedangkan, tikus yang mengompres kakinya pakai es batu mengalami pemulihan yang lebih lambat. Mereka membutuhkan waktu 7 hari untuk mencapai tingkat sel pro-inflamasi yang sama.

Bahkan setelah dua minggu, otot-otot ini masih menunjukkan tanda-tanda kerusakan jaringan molekuler dan penyembuhan yang tidak sempurna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI