Kurangi Risiko Covid-19, Begini Rekomendasi Tata Ruang Hijau yang Baik

Rabu, 28 April 2021 | 12:30 WIB
Kurangi Risiko Covid-19, Begini Rekomendasi Tata Ruang Hijau yang Baik
Ruang terbuka hijau. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi pandemi belum juga terselesaikan di Indonesia. Meski begitu, dikatakan oleh dr Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI kondisi masyarakat saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan satu tahun yang lalu. 

Kini, aktivitas masyarakat harus tetap berjalan. Inilah yang membuat adaptasi kehidupan baru dapat menjadi solusi untuk menghindari paparan virus di tengah masyarakat. Selain patuh akan protokol kesehatan, kesiapan ruang yang memungkinkan masyarakat aman beraktivitas juga harus menjadi prioritas. 

Inilah yang membuat Tim Mitigasi IDI berkolaborasi dengan Sigit Kusumawijaya, seorang arsitek dan Ahli Rancang Kota, merancang rekomendasi tata ruang hijau dan tata perilaku adaptasi kehidupan baru baik di rumah hingga kantor.

Ruang terbuka hijau. (Elements Envanto)
Ruang terbuka hijau. (Elements Envanto)

"Kami mendorong pemerintah dan pimpinan perusahaan atau kantor untuk membuat regulasi tata kelola ruang sehingga ada proses pengawasan yang berjalan dan semua aktifitas tetap bisa dilakukan," jelas dia dalam Kolaborasi Tim Mitigasi IDI dalam Rekomendasi Panduan Tata Ruang pada Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Ustadz Ihsan Sebut Aturan Pakai Masker Dibuat Yahudi, Halangi Senyum Muslim

Ini semua, lanjut dr Adib dapat dilakukan dengan assesment terlebih dahulu oleh tim pengawasan di setiap daerah dengan melibatkan Satgas Covid daerah.

Lebih lanjut Sigit menjelaskan mengenai manfaat yang dapat dirasakan dengan redesain tata ruang hijau untuk rumah maupun kantor. Di mana akan ada pergantian udara segar yang dapat menghilangkan berbagai polutan, baik dari penguapan racun material rumah ataupun transmisi udara atau sistem pernafasan manusia di dalam rumah. 

"Selain itu, penghuni juga bisa mendapatkan langsung sinar matahari untuk penerangan alami dan manfaat asupan kebutuhan pro vitamin D atau sinar matahari)," tambah Sigit.

Serta manfaat kedekatan dengan alam sebagai bagian dari elemen penyembuhan (self healing) atau ketenangan hingga relaksasi pada penghuni (therapeutic).

Hal ini kata Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS, Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI, sejalan dengan Rekomendasi tata perilaku yang dianjurkan oleh Tim Mitigasi IDI. Menurut perlu adanya kolaborasi secara ketat untuk mengendalikan Covid-19

Baca Juga: Pamer Liburan saat India Diterpa Badai Covid-19, Artis Ini Banjir Kecaman

"Selain 3T (Treatment Testing dan Tracing), V-D-J-S yakni Ventilasi-Durasi-Jarak-Sirkulasi untuk mengisolasi orang-orang dari sumber bahaya juga diperlukan sesuai dengan referensi dari National Institute for Occupational Safety and Health," ujar dia.

Melihat manfaat itu, kata dr Adib berharap rekomendasi ini bisa menjadi rujukan dan masuk dalam regulasi sebagai upaya mengembalikan aktifitas masyarakat, agar tidak hanya patuh pada protokol 5M saja tetapi juga memperhatikan tata kelola ruang ini, terutama di ruangan-ruangan tertutup yang lebih berisiko. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI