Korea Selatan Laporkan Kasus Covid-19 Varian Baru

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 27 April 2021 | 15:49 WIB
Korea Selatan Laporkan Kasus Covid-19 Varian Baru
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Korea Selatan melaporkan kasus Covid-19 dari varian baru virus Corona pada Selasa (27/4/2021).

Dilansir ANTARA, Korea Selatan 86 kasus baru, sehingga total kasus virus Corona berjumlah 535.

Dari kasus baru terkonfirmasi yang terdeteksi sejak 20 April, 34 kasus di antaranya adalah kasus impor dan 52 sisanya merupakan transmisi lokal, menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA).

Dari kasus varian COVID-19 gabungan, sebanyak 464 kasus berasal dari Inggris, 61 kasus dari Afrika Selatan, dan 10 kasus dari Brazil. Ketiga varian itu diyakini lebih menular dari virus corona versi asli.

Baca Juga: Tekan Virus Covid-19, Turki Terapkan Lockdown hingga usai Idul Fitri

Semua pendatang dari luar negeri wajib melakukan dua kali tes COVID-19 sebelum meninggalkan karantina mandiri dua pekan. Mereka juga musti menyerahkan hasil negatif COVID-19 dalam waktu 72 jam sebelum menuju Korea Selatan.

Negeri Gingseng itu baru saja melaporkan 512 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah jumlah keseluruhan menjadi 119.898 kasus.

Sementara itu, Korea Selatan juga berencana memproduksi vaksin Sputnik V buatan Rusia.

Pengumuman itu disampaikan setelah perusahaan bioteknologi Korea Selatan GL Rapha meneken kontrak dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) akhir tahun lalu untuk menghasilkan lebih dari 150 juta dosis vaksin Sputnik V per tahun.

Huons mengatakan konsorsium itu akan mulai memproduksi pengiriman sampel pada Agustus dan secara fleksibel akan menanggapi permintaan RDIF.

Baca Juga: Lapas Jember Disterilisasi Pasca Belasan Narapidana Terpapar Covid-19

Konsorsium itu merangkul tiga perusahaan lokal lainnya, yakni Prestige BioPharma, Humedix dan Boran Pharma, yang akan membangun fasilitas produksi baru, kata Huons melalui pernyataan.

Saham di Huons Global meroket 29,8 persen di atas batas harian mereka pada perdagangan Jumat pagi.

Sementara itu Duta besar India untuk Moskow pada Jumat mengatakan pengiriman vaksin COVID-19 Sputnik V ke India diperkirakan mulai menjelang akhir April, setelah regulator obat India merestui penggunaan vaksin tersebut pada Senin.

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) sedang melakukan tinjauan bergulir terhadap vaksin Rusia saat banyak negara Eropa berupaya meningkatkan program vaksinasi, yang terhambat oleh penundaan pengiriman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI