Suara.com - Orang yang terpapar asap rokok bisa memiliki risiko 51 persen lebih tinggi terkena kanker mulut. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dipublikasikan secara online di jurnal Tobacco Control.
Melansir dari Medical Xpress, kanker mulut termasuk kanker bibir, rongga mulut, dan orofaring menyebabkan 447.751 kasus baru kanker dan 228.389 kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Faktor risiko yang signifikan untuk bentuk kanker ini adalah termasuk merokok dan penggunaan tembakau tanpa asap, konsumsi alkohol, dan mengunyah sirih.
Asap tembakau merupakan paparan terbesar manusia terhadap karsinogen kimia dan menyebabkan satu dari lima kematian terkait kanker di dunia. Namun, tidak hanya perokok aktif yang terpengaruh.
Baca Juga: Studi: Racun Rokok Picu Kerusakan Pelindung Paru, Bisa Perburuk Covid-19
Para peneliti meninjau dan menganalisis lima penelitian relevan yang melibatkan 6.977 orang secara kolektif 3.452 terpapar asap rokok dan 3.525 tidak. Studi ini telah dilakukan di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
Analisis menunjukkan bahwa orang yang terpapar asap rokok memiliki risiko 51 persen lebih tinggi terkena kanker mulut.
Selain itu, durasi paparan lebih dari 10 atau 15 tahun meningkatkan risiko kanker mulut hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan individu yang tidak terpapar.
Para penulis mengakui bahwa analisis mereka hanya melibatkan sejumlah kecil studi, tetapi beberapa studi asli telah mengumpulkan banyak studi individu sehingga jumlah keseluruhan kasus dan kontrol untuk meta-analisis baru tinggi.
"Identifikasi efek berbahaya dari paparan asap rokok memberikan panduan bagi para profesional kesehatan masyarakat, peneliti, dan pembuat kebijakan saat mereka mengembangkan dan menyampaikan program pencegahan paparan asap rokok yang efektif," catat para peneliti.
Baca Juga: Tanda Kanker Mulut, Waspadai Masalah Kesulitan Menelan Makanan!