Suara.com - Para ilmuwan Inggris menemukan pil antivirus yang diharapkan berpotensi mematikan virus corona Covid-19 dan mengakhiri pandemi. Tapi, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson belum mengetahui pasti mengenai pil Covid-19 tersebut.
Sejauh ini, satu-satunya obat antivirus yang menjalani uji klinis di Inggris adalah obat flu Favipiravir yang hasilnya diharapkan bisa tersedia dalam 6 bulan.
Tetapi, Ketua Penyelidik Percobaan, Ptofesor Kevin Blyth, dari Universitas Glasgow mengatakan temuan pil Covid-19 terbaru ini bisa menjadi langkah maju jika obat antivirus itu bekerja melawan virus corona.
Pasien virus corona Covid-19 yang menjalani rawat inap medis tak lagi membludak dan petugas kesehatan pun tak kewalahan menanganinya. Selain itu, layanan publik akan kembali normal dan tidak ada aturan lockdown bila pil Covid-19 tersebut bekerja.
Baca Juga: Berkurang Terus, RSD Wisma Atlet Kini Rawat 1.544 Pasien Positif Covid-19
Profesor Blyth menjelaskan bahwa obat-obatan itu mungkin bisa mengurangi penyebaran dan risiko terjadinya wabah virus corona Covid-19. Obat itu juga akan bekerja dengan membunuh virus corona dalam tubuh, jika Anda meminumnya cepat dalam beberapa hari setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, obat antivirus favipiravir ini dikembangkan di Jepang pada tahun 2014. Uji coba GETAFIX yang akan menjadi bagian penelitian untuk mengukur obat itu bisa membantu meringankan kondisi pasien Covid-19 atau tidak menggunakan sistem penilaian dari 1 sampai 10.
Jika obat antivirus itu terbukti bekerja melawan virus corona Covid-19, maka NHS akan membagikan jutaan dosis pil Covid-19 tersebut. Relawan di Glasgow pun didesak segera mendaftar setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Obat yang paling cepat digunakan adalah obat yang sudah digunakan untuk mengatasi penyakit lain. Satu-satunya obat antivirus yang berpotensi digunakan secara oral adalah Favipriavir," kata Dr Janet Scott, Kepala Penyelidik GETAFIX dikutip dari Express.
Obat ini dikembangkan sebagai obat anti-influenza di Jepang, tetapi memiliki beberapa keberhasilan awal dalam uji coba di China, yang mempercepat waktu seseorang membersihkan virus dari sistem tubuhnya dan mengurangi risiko kerusakan paru-paru.
Baca Juga: Tambah 4.402 Kasus, Warga Indonesia Terpapar Covid-19 jadi 1.641.194 Orang
Uji coba NHS untuk menggunakan kembali obat yang telah terbukti mengatasi penyakit lain dan mampu melawan virus corona Covid-19 telah bekerja.
Kini, para ilmuwan Inggris menemukan steroid dexamethasone untuk meringankan gejala infeksi dan mengurangi risiko kematian pasien akibat virus corona Covid-19.
Selain itu, tocilizumab imunosupresan juga menunjukkan manfaat yang sama pada kasus virus corona Covid-19 parah. Remdesivir juga obat antivirus yang memiliki manfaat ringan pada penderita Covid-19.