Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan sudah ada 318 kabupaten kota di Indonesia yang berhasil mengeliminasi malaria. Kabar baik ini diumumkan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu saat peringatan Hari Malaria Sedunia 2021 di Kemenkes RI, Selasa (27/4/2021).
"Sebanyak 318 kabupaten kota yang sudah eliminasi malaria," ujar Maxi.
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria umumnya mengeluhkan gejala demam dan mengigil.
Tahun 2021 ini, ada sebanyak 12 kabupaten kota yang berhasil mendapatkan sertifikat eliminasi dari Kemenkes RI.
Baca Juga: Kemenkes: 80 Persen Kasus Malaria Terjadi di Papua
Adapun deretan kabupaten kota tersebut adalah Tidore kepulauan Maluku Utara, Lubuklinggau Sumatera Selatan, Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Minahasa Utara Sulawesi Utara, Banggai Laut Sulawesi Tengah, Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, Manggarai NTT, Manggarai Timur NTT, Bolaang mangondow Sulawesi Utara, Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Kupang NTT, dan Singkawang Kalimantan Barat.
Maxi menjelaskan ada 3 indikator utama kabupaten kota bisa menerima sertifikat bebas malaria, yaitu insiden kasus malaria kurang dari 1 per 1000 penduduk, positivity rate kurang dari 5 persen, dan tidak ada kasus indigenous (penularan malaria di lingkungan setempat).
"Tiga indikator itu harus dipertahankan minimal selama 3 tahun. Lalu temuan ini dilaporkan dan di asesmen (dilakukan pendataan). Jumlah kabupaten kota inilah yang berhasil menjalani tahapan-tahapan tersebut dan mendapat sertifikat eliminasi malaria," pungkas Maxi.
Penambahan 12 kabupaten kota bebas malaria ini, membuat Kemenkes semakin giat menggencarkan pada 2030 mendatang Indonesia optimis berhasil terbebas dari penyakit malaria.
Baca Juga: Studi: Diabetes dan Obesitas Meningkatkan Risiko Keparahan Malaria