Suara.com - Mengingat situasi pandemi dan permintaan oksigen medis, pemerintah pada hari Senin mengatakan bahwa India memiliki cukup oksigen medis yang tersedia
Tetapi tantangannya adalah untuk mengangkutnya ke rumah sakit. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Tambahan MHA Piyush Goyal menginformasikan di tengah lonjakan permintaan.
Sementara itu, berbicara mengenai ketersediaan oksigen di dalam negeri, Direktur AIIMS Randeep Guleria mengatakan, “Kita harus mengurangi jumlah kasus dan menggunakan sumber daya rumah sakit secara optimal. Penggunaan oksigen secara bijak sangat penting. Saat ini, ada kepanikan yang tidak perlu. "
Pemerintah lebih lanjut mengatakan bahwa banyak orang ditemukan menempati ranjang rumah sakit karena panik dan meminta orang untuk masuk hanya atas saran dokter.
Baca Juga: Update 26 April: Tambah 5.944, Kasus Covid-19 Indonesia Jadi 1.647.138
Pusat tersebut telah meminta rumah sakit untuk penggunaan oksigen yang bijaksana dan untuk menutup kebocoran, jika ada, di tengah kekurangan yang dihadapi oleh pasien Covid-19.
Berbicara kepada pers, kementerian kesehatan serikat pada hari Senin mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan jika tidak ada tindakan jarak fisik yang diikuti, satu orang dapat menginfeksi hingga 406 orang dalam 30 hari, oleh karena itu, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas Covid-19 saat ini- 19 situasi.
Seperti diketahui, India terus melaporkan penambahan kasus Covid-19 secara signfikan. Bahkan, seperti dilansir dari Aljazeera, sejumlah rumah sakit di Delhi sempat kehabisan tabung oksigen.
Beberapa rumah sakit di ibu kota India, New Delhi, kehabisan oksigen, membahayakan nyawa, kata wakil menteri kepala kota Manish Sisodia, karena kota itu berada dalam cengkeraman infeksi virus korona.
Hingga saat ini India telah melaporkan rekor global lebih dari 314.000 infeksi baru pada hari Kamis.
Baca Juga: Pelabuhan Batam Diperketat, Virus COVID-19 B 1617 India Masuk Indonesia
Sementara gelombang kedua yang brutal dari kasus virus corona membuat lebih banyak orang yang sakit ke dalam sistem perawatan kesehatan yang rapuh, beberapa kekurangan tempat tidur rumah sakit dan oksigen medis.