Salah Duga, Tingkat Stres Orang yang Sering Menghela Napas Justru Rendah

Senin, 26 April 2021 | 14:00 WIB
Salah Duga, Tingkat Stres Orang yang Sering Menghela Napas Justru Rendah
ilustrasi orang menghela napas (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kita tentu pernah menduga orang yang sering menghela napas artinya ia sedang stres berat. Tapi faktanya justru sebaliknya.

Berdasarkan temuan baru yang terbit di Journal of Personality Research, orang yang sering menghela napas cenderung lebih sedikit mengalami gejala stres dibanding mereka yang jarang melakukannya.

Penelitian yang menggunakan perangkat seluler untuk menangkap desahan ini meragukan klaim bahwa sering menghela napas merupakan indikator umum dari keadaan emosi negatif.

Menyadur Psychology Post, penulis studi Alexander Danvers dari University of Arizona yang mengelola blog Psychology Today, meminta 510 peserta membawa perangkat seluler dengan aplikasi terpasang untuk merekam suara di sekitar orang tersebut sepanjang hari.

Baca Juga: Menonton Program TV soal Keindahan Alam Dapat Mengurangi Emosi Negatif

Para peserta juga sebelumnya sudah menyelesaikan penilaian psikologis tentang depresi, kecemasan, kesepian, stres, dan kelelahan.

Ilustrasi orang lelah (Shutterstock)

Tetapi Danvers dan rekan-rekannya tidak menemukan bukti bahwa lebih sering menghela napas dikaitkan dengan tingkat emosi negatif yang tinggi. Sebaliknya, di antara peserta pria, orang yang lebih sering mendesah dikaitkan dengan rendahnya gejala depresi dan kurangnya rasa kesepian.

"Ini berbeda dengan pernyataan yang kami lihat di forum psikologi, di mana dokter dan kolumnis cenderung mengatakan banyak menghela nafas berarti seseorang tidak bahagia atau berurusan dengan penyakit mental," kata Danvers.

Meski frekuensi menghela napas tidak terkait dengan tingkat stres secara keseluruhan, masih ada kemungkinan perubahan dalam diri seseorang pada frekuensi menghela napas bisa menjadi tanda perubahan suasana hati tertentu.

"Masih mungkin jika seseorang banyak atau sedikit menghela napas dari biasanya, orang tersebut merasa lebih stres pada saat tertentu," imbuhnya.

Baca Juga: Psikiater: Emosi Positif atau Emosi Negatif, Semua Penting Bagi Manusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI