Suara.com - India masih mendominasi sebagian besar laporan kasus harian positif Covid-19. Kasus baru di India tembus 300 ribu pada Kamis (22/4).
Kemudian selama empat hari berturut-turut tren 300 ribu kasus harian terus berlanjut di India.
Dikutip dari data pada situs worldometers.info, pagi ini laporan kasus harian India tercatat 354.531 orang positif Covid-19 dalam waktu 24 jam.
Angka itu naik dari laporan hari sebelumnya sebanyak 349.313 kasus (Minggu, 25 April) dan 345.147 kasus (Sabtu, 24 April).
Baca Juga: Satgas: Tren Kasus Covid-19 Cukup Menggembirakan, Tapi Jangan Lengah
India juga menjadi satu-satunya negara yang kasus positif hariannya mencapai ratusan ribu per hari.
Total kasus di India hingga hari ini tercatat sudah sebanyak 17,3 juta kasus. Terbanyak kedua setelah Amerika Serikat 32,82 juta kasus.
Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua warganya untuk divaksinasi dan berhati-hati terhadap paparan virus corona. Rumah sakit di seluruh negera bagian sampai menolak pasien lantaran kehabisan oksigen dan tempat tidur medis.
"Kami yakin, semangat kami naik setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, tetapi badai ini telah mengguncang bangsa," kata Modi dalam pidato radio, dikutip dari Channel News Asia.
Pemerintah Modi telah menghadapi kritik bahwa mereka lengah, membiarkan pertemuan agama dan politik besar terjadi ketika kasus-kasus India menurun drastis hingga di bawah 10.000 per hari dan tidak berencana membangun sistem perawatan kesehatan.
Baca Juga: Meski Dilarang, Satgas Prediksi Ada 18,9 Juta Orang Nekat Mudik Lebaran
Rumah sakit dan dokter telah mengeluarkan pemberitahuan mendesak bahwa mereka tidak dapat mengatasi lonjakan pasien.
Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal memperpanjang penutupan di ibu kota yang akan berakhir pada Senin selama seminggu untuk mencoba dan membendung penularan virus yang menewaskan satu orang setiap empat menit.
"Penguncian adalah senjata terakhir yang harus kami tangani untuk menangani virus corona, tetapi dengan kasus yang meningkat begitu cepat, kami harus menggunakan senjata ini," katanya.